Demi Reformasi Penjara, CEO Facebook Mark Zuckerberg Lepas 75 Juta Saham Senilai US$12 Miliar. Ini Tujuan Lainnya

John Andhi Oktaveri
Rabu, 27 September 2017 | 14:53 WIB
Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg/Reuters-Robert Galbraith
Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg/Reuters-Robert Galbraith
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--CEO Facebook Mark Zuckerberg pekan lalu mengumumkan akan menjual 75 juta lembar saham senilai US$12 miliar dengan nilai pasar saat ini. Pelepasan saham itu akan berlangsung dalam 18 bulan ke depan.

Tujuan penjualan saham dimaksudkan untuk membiayai perusahaan investasi milik pribadinya, Chan Zuckerberg Initiative (Initiative).

Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung berbagai kepentingan, termasuk reformasi sistem rumah tahanan.

Initiative juga akan mencari seseorang untuk memimpin penanaman modal di sejumlah organisasi yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan maupun advokasi. Apa yang dilakukan itu merupakan sebuah pengembangan dari fokus awal di bidang pendidikan.

Sumbangan untuk kelompok advokasi

Initiative awal bulan ini mengumumkan bahwa sumbangannya kepada tiga kelompok advokasi bertujuan agar jumlah penjara di AS dikurangi karena dinilai mengganggu pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Adapun ketiga kelompok advokasi itu adalah:

The Alliance for Safety and Justice, sebuah kelompok yang diluncurkan pada 2016. Kelompok ini bertujuan untuk mengurangi jumlah para tahanan dan “mengganti sistem yang dinilai mubazir itu dengan memprioritaskan sistem keamanan baru.” Artinya ada reformasi melalui pendidikan dan advokasi.

JustLeadershipUSA, berkantor di New York, didirikan untuk memangkas jumlah tahanan hingga separuh pada 2030, menurut situsweb miliknya.

FAMM, berbasis di Washington, menyebut dirinya sebagai kelompok advokasi reformasi soal cara pemenjaraan orang paling efektif di AS dan berjuang untuk sebuah undang-undang rumah tahanan yang cerdas.

Chan Zuckerberg Initiative juga membiayai kelompok yang memberikan advokasi untuk masalah reformasi keimigrasian, pengadaan rumah murah dan standar investigasi pidana yang lebih baik atas kejahatan seksual. Hal itu diketahui dari pesan yang disposting pada 19 September oleh David Plouffe, kepala bagian advokasi Initiative yang juga mantan manajer kampanye Presiden AS Barack Obama yang terpilih pada 2008.

"Kami percaya gerakan akar rumput merupakan kunci untuk perubahan sosial berkelanjutan. Kami punya komitmen untuk mendukung model-model advokasi yang sudah terbukti dan menjanjikan dan tumbuh di tengah masyarakat, termasuk enam organisasi yang akan kami umumkan pekan ini," ujar Plouffe.

Organisasi yang mengadvokasi korban kejahatan seksual, bernama Rise, telah berhasil mendorong terbentuknya undang-undang baru di 10 negara bagian.

Perusahaan Ventura berkembang bersama pendidikan

Initiative juga menjajaki untuk menyewa kalangan profesional di bidang investasi untuk memimpin penanaman modal di sejumlah organisasi yang bergerak baik pada reformasi kebijakan publik maupun maupun ilmu pengetahuan.

"Upaya ventura kami pada awalnya fokus terutama pada pendidikan, yang mana kami berinvestasi di sejumlah perusahaan yang mengambil keuntungan dari inovasi...Selama lebih dari enam bulan terakhir sejumlah perusahaan ventura, telah mulai menjajaki investasi untuk mendukung inisiatif kebijakan dan ilmu pengetahuan selain berupaya untuk mempertajam prioritas investasi tersebut dari waktu ke waktu,” demikian penjelasan Initiative.

Initiative akan menerima 99% saham Zuckerberg di Facebook yang sekarang bernilai lebih dari US$50 miliar.

Jumlah sumber dananya menunjukkan bagaimana Zuckerberg bisa memengaruhi kebijakan publik AS tanpa harus bermain politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper