Dirut PT Aneka Tambang (Persero) Tbk., Arie Prabowo Ariotedjo: Ini Adalah Tahun Pemulihan

Thomas Mola & Lukas Hendra
Senin, 7 Agustus 2017 | 09:11 WIB
Fasilitas produksi PT Aneka Tambang. /Bisnis.com
Fasilitas produksi PT Aneka Tambang. /Bisnis.com
Bagikan

22. Kalau Proyek Kurang Sehat Akan Kami Tutup

Tadi Anda katakan, masuk ke Antam dalam kondisi [perusahaan] kurang bagus. Apa yang menjadi visi atau harapan Anda ke depan?

Saya melihat, masih butuh 1—2 tahun lagi untuk menyiapkan supaya bisa ungkit. Tadi saya cerita posisi anjlok mulai terjadi ketika diputusnya izin impor. Drop-nya sangat signifikan. Pengganti untuk drop ini belum ada, ditambah lagi harga nikel anjlok lagi dibandingkan dengan tahun lalu. Jadi, memang tidak mudah.

Visi ke depan adalah pertama, [akan] melihat mana proyek atau anak perusahaan yang kurang sehat dan memang sudah tidak bisa kami lanjutkan, kalau perlu kami tutup. Di Antam ini ada beberapa anak perusahaan yang tidak memberikan kontribusi, nanti kami review mana yang bisa kami tutup.

Kedua, di mana pun yang bisa dikontrol kan biaya. Bagaimana kami bisa menurunkan biaya, tentu penurunan biaya macam-macam, bisa meningkatkan produktivitas, redesign mining plan, merenegosiasi tender atau jasa yang ada. Sementara itu, harga komodiatas sendiri di luar kontrol kita.

Jadi, boleh dikatakan 1-2 tahun ini pemulihan dulu?

Pemulihan dulu karena tidak ada barang baru yang bisa meng-create income kecuali harga naik. Kami terus melakukan penghematan, meningkatkan produktivitas. Kalau ada kerugian bisa kami perkecil dan turn arround sehingga bisa menguntungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Sumber : Bisnis Indonesia
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper