Bisnis.com, JAKARTA - Layanan OTT (over-the top) memberikan pilihan kepada konsumen untuk mengonsumsi konten video berdasarkan kebutuhan melalui Internet dan aplikasi. Layanan ini juga mulai dilirik pengiklan untuk menyalurkan konten yang dimilikinya.
Varun Mehta, Country Head Viu Indonesia mengatakan pengiklan di Indonesia bekerja sama dengan Viu dalam mencari cara digital inovatif di luar TV tradisional untuk mencapai audiens yang sangat ditargetkan untuk mendorong titik poin dengan kunci demografi dengan konten premium berkualitas.
“Kampanye bertarget brand dengan hasil yang mengesankan hanya dalam satu tahun telah memberi kita kesimpulan bahwa beriklan di layanan VOD atau video-on-demand adalah sebuah tren dan akan menjadi tools yang tetap,” ujar Varun dalam rilisnya kepada Bisnis, Senin (10/7/2017).
Untuk menggaetnya pengguna, Viu dari Vuclip, sebuah perusahaan media milik PCCW, yang merupakan layanan video-on-demand, berupaya memberikan pengalaman berbeda pada pengguna dengan mengggunakan teknologi Dynamic Adaptive Transcoding.
Adapun teknologi Dynamic Adaptive Transcoding yang dipatenkan ini memberikan pengalaman pengguna yang terbebas dari buffering karena perangkat atau jaringan.
Vuclip memungkinkan konsumen di seluruh dunia untuk menikmati pengalaman video mobile, baik itu menyaksikan video musik pendek atau film berdurasi panjang, pada jaringan apapun dan perangkat yang diklaim tanpa buffering.
Viu melihat tren di Indonesia bahwa hampir semua smartphone yang diluncurkan tahun lalu telah memiliki teknologi 4G, dan konsumen sekarang memiliki pilihan untuk mengakses hiburan kapan dan dimana saja.
"Hal ini memunculkan peluang yang besar untuk beriklan. Kehadiran OTT telah muncul sebagai platform yang paling cepat berkembang untuk iklan video," katanya.
