Bisnis.com, JAKARTA – Samsung Electronics Co. membukukan laba usaha terbaik sepanjang sejarah, ditopang oleh kuatnya permintaan global untuk semikonduktor serta keberhasilan produk smartphone Galaxy S8 di pasar.
Laporan pendahuluan raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut menunjukkan kenaikan laba usaha menjadi 14 triliun won (US$12 miliar) pada kuartal kedua tahun ini.
Angka tersebut lebih besar dibandingkan rata-rata perkiraan analis yang dihimpun Bloomberg sebesar 13 triliun won. Sementara itu, pendapatan naik menjadi 60 triliun won, dibandingkan dengan proyeksi sebesar 58,4 triliun won.
Baca Juga Air Putih Ternyata Mengandung Kalsium |
---|
Pascakegagalan produk Galaxy Note 7 tahun lalu, Samsung mengandalkan Galaxy S8 untuk memperbaiki reputasinya dan mendapatkan areanya kembali dari persaingan yang ketat dengan Apple Inc. dan sejumlah manufaktur China.
Laporan Samsung juga menunjukkan bahwa produsen ponsel dan chip memori nomor satu di dunia itu terus mendapatkan keuntungan dari harga chip memori yang lebih tinggi yang ditanamkan ke dalam ponsel dan komputer.
“Samsung telah berhasil memangkas biaya produksi chip memori, dan itu merupakan faktor yang besar. Di sisi lain, penjualan display membantu meningkatkan laba,” kata Greg Roh, analis di HMC Investment Securities Co., seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (7/7/2017).
Menurutnya, harga chip akan terus meningkat. Samsung pun diperkirakan akan mencetak rekor baru untuk pencapaian laba usaha pada kuartal ketiga.
“Perusahaan berada di arah untuk memperoleh 15,2 triliun won [laba usaha] pada kuartal ketiga, ditopang oleh penjualan Galaxy S8, dengan laba tahunan sebesar 54 triliun won tahun ini,” tambah Roh.
Baca Juga Ini Kunci Sukses Mudik 2017 |
---|
Samsung belum akan memaparkan laba bersih atau mengungkapkan kinerja divisinya hingga rilis laporan final akhir bulan ini.
Samsung mungkin menghasilkan 7,5 triliun won pada chip, 3,8 triliun won pada perangkat mobile, dan 1,5 triliun won pada display seperti layar dioda pemancar cahaya organik.
Menurut Lee Seung-woo, analis Eugene Investment and Securities, Samsung mungkin dapat menggantikan Intel Corp. sebagai produsen chip terbesar di dunia dalam hal penjualan tahun ini.
Samsung berhasil meraih kembali posisinya sebagai pembuat smartphone terbesar di dunia pada kuartal pertama, setelah sempat tergelincir akibat penarikan produk Note 7 dari pasar.
Perusahaan tersebut saat ini mengandalkan S8 untuk mengancam kinerja Apple serta memperluas keunggulannya atas pesaing lain yang sedang naik daun, seperti Huawei Technologies Co. dan Oppo.