Bisnis.com, SINGAPURA--Hewlett-Packard (HP) Inc. menitikberatkan persoalan keamanan siber sebagai keunggulan utama pada dua model produk baru yang diluncurkan pertama kalinya di kawasan Asia Tenggara.
Setelah resmi meluncurkan produk printer A3 Multifunction Printers (MFP) dan HP Laser Jet Enterprise 600 Series di Jakarta tak lama ini, kedua produk ini kembali diluncurkan secara resmi untuk regional Asia Tenggara.
"Kita semua tinggal di dunia dengan struktur yang baru. Semua hal menjadi terhubung sehingga memungkinkan adanya serangan di tempat-tempat yang tidak diperkirakan sebelumnya," kata Koh Koh Meng, Managing Director Southeast Asia HP Inc, di Singapura, Selasa (6/6/2017).
Mengutip laporan IDC IT Security MatureScape 2017, 95,6% organisasi di Asia Tenggara mengoperasikan transaksi data dan informasi siber tidak sesuai dengan praktek ideal mengenai keamanan siber.
Dengan mengintegrasikan sistem keamanan di setiap tahapan proses pengembangan produk HP, Meng mengungkapkan portofolio terbaru korporasi ini diharapkan menjadi solusi terbaik untuk mengamankan transfer data bagi konsumen di Asia Tenggara.
A3 MFP ini juga diklaim merupakan salah satu printer teraman yang pernah diluncurkan ke pasar. Hal ini juga mempertimbangkan peran MFP saat ini yang selevel dengan PC dan fakta yang menyebutkan kurang dari 2/3 printer dari total ratusan printer di dunia yang dikategorikan aman dari ancaman kejahatan siber.
Tak jauh berbeda, model printer lainnya yakni HP Laser Jet Enterprise 600 Series juga dibekali dengan teknologi transformatif yang akan melindungi data dari kemungkinan serangan siber.
Printer laser ini didesain untuk mengurangi risiko serangan siber dan dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan produk ini menyembuhkan diri dari serangan siber.
Sementara itu, Sandra Ng, Group Vice President, Practise Group, IDC Asia/Pasific, mengemukakan perkembangan teknologi saat ini sudah menjadi perhatian utama dalam proses bisnis.
Menurutnya, ekonomi digital sekarang menjadi pemacu utama berubahnya struktur bisnis dan model kepempinan di sejumlah perusahaan.
Setidaknya dalam tiga tahun ke depan, ekonomi digital menyebabkan adanya prioritas perusahaan yang mulai bertransformasi. Transformasi data menjadi salah satu prioritas, di samping transformasi kepemimpinan, model operasi, dan pengalaman omni.