Jakarta – Sebagai pemain utama di sektor ICT, PT Indosat, Tbk (Indosat, Ooredoo) pada 24 Mei 2017 baru saja mengumumkan laporan keuangan kuartal pertama 2017 yang berakhir pada 31 Maret 2017.
Laporan kinerja perusahaan telko itu mencatat pertumbuhan yang sehat, melanjutkan tren pertumbuhan bisnis dan keuntungan yang telah dibukukan sebelumnya.
Kesehatan kinerja itu terlihat dari pendapatan yang naik 7,0% terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, dengan membukukan pendapatan konsolidasi Rp7,3 triliun selama triwulan pertama 2017.
Di kuartal I juga terjadi pertumbuhan jumlah pengguna data yang mendorong pertumbuhan trafik data 227,6% dan pertumbuhan pendapatan data 40,5% dibandingkan dengan TW1-16.
Bahkan, jumlah pelanggan selular pada TW1-17 mencatat peningkatan pelanggan menjadi 95,6 juta pelanggan. Indosat Ooredoo juga mencatat EBITDA tumbuh 4,7% menjadi Rp3,1 triliun dengan marjin EBITDA sebesar 42,5%.
Dari sisi utang, emiten ini berhasil mengurangi porsi utang dolar AS sebesar 54,7% dari US$351 juta (mewakili 21% dari total utang) pada TW1-16 menjadi sebesar US$158,9 juta (mewakili 11% dari total utang).
Artinya, Indosat Ooredoo melanjutkan inisiatifnya mengurangi pengaruh fluktuasi mata uang terhadap laba/rug ibersih. Kondisi itu tentu juga berpengaruh pada stabilitas beban bunga. Indikator itu tampak dari laba bersih positif selama TW1-17 sebesar Rp173,9 miliar.
Selain mencatatkan pertumbuhan bisnis yang sehat, Indosat Ooredoo juga melakukan berbagai langkah strategis lainnya. Di sisi korporat, perusahaan ini baru saja mencapai kesepakatan pembelian satelit Palapa Nusantara 1 (Palapa-N1) dengan China Great Wall Industry Corporation (CGWIC) melalui PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera—joint venture company Indosat Ooredoo dan PT Pasifik Satelit Nusantara di Jakarta pada 17 Mei 2017.
Penandatanganan kesepakatan beberapa pihak tersebut disaksikan oleh Menkominfo Rudiantara di acara Asia Pasific Satellite Communications System International Conference (APSAT). Pengadaan satelit baru ini diharapkan terus mendukung solusi korporat (B2B) dan layanan konsumen selular Indosat Ooredoo.
“Penandatanganan kontrak ini membuktikan komitmen penuh Indosat Ooredoo dalam mendukung program pemerintah untuk memperluas akses broadband untuk masyarakat dan pelaku bisnis di Indonesia.”
Menurut Alexander Rusli, akses broadband adalah kunci bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan manfaat lebih banyak dari dunia digital.
“Satelit baru ini akan membantu mempercepat proses penetrasi broadband di Indonesia, mempercepat terwujudnya masyarakat digital Indonesia dan mewujudkan apa yang dicita-citakan pemerintah untuk menjadi negara digital terbesar di Asia Tenggara,” kata Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo.
Satelit baru itu sebagai generasi penerus Palapa-D pada slot orbit 113 Bujur Timur. Satelit Palapa-N1 itu diharapkan bias mengoptimalkan sumber daya spektrum yang ada untuk menyediakan layanan broadcast dan broadband di Indonesia dengan teknologi terbaru High Throughput Satellite (HTS).
Dari sisi produk, Indosat Ooredoo juga telah meluncurkan produk terbarunya dengan memberikan ekstra kuota untuk akses aplikasi sehari-hari bagi pelanggan IM3 Ooredoo. Lewat inovasi ini, pelanggan dapat menikmati medsos terpopulers eperti Facebook, Twitter, dan Path, aplikasi Whatsapp, BBM, Line, dan Facebook Messenger; serta Gojek, Grab, dan Uber. Penggunaan itu tanpa menggunakan kuota utama.
Inovasi terbaru ini melengkapi berbagai penawaran sebelumnya seperti Data Rollover dan tarif telepon Rp1/detik ke semua operator selama 30 detik pertama. Alexander Rusli, President Director dan CEO Indosat Ooredoo mengatakan, “Pertumbuhan bisnis yang sehat dari Indosat Ooredoo menunjukkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Selain itu, Indosat Ooredoo juga memperkuat sisi korporat dengan penandatanganan kesepakatan pembelian satelit Palapa-N1,” ujar President Director & CEO Indosat Ooredoo.