Soal TI, Indonesia Diminta Membuka Diri

Newswire
Rabu, 10 Mei 2017 | 18:18 WIB
Ilustrasi orang sedang memegang ponselnya dengan latar belakang logo Twitter./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi orang sedang memegang ponselnya dengan latar belakang logo Twitter./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat mendesak Indonesia membuka diri sektor teknologi terhadap pasar global dan investasi asing agar bisa menyaingi India sebagai kekuatan baru dunia di bidang itu.

"Keterbukaan sektor teknologi untuk investasi dari seluruh bagian dunia, akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Skenario sebaliknya juga bisa terjadi," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan Jr.

Indonesia, disebut Donovan Jr sebagai salah satu pemain teknologi informatika dengan pertumbuhan terkuat di dunia.

Pada sisi lain, tahun lalu Pemerintah Indonesia mengharuskan perusahaan penyedia informasi berbasis internet internasional membayar pajak sesuai aturan Indonesia tentang perusahaan ini. 

Kebijakan ini disebut Wall Street Journal sebagai peraturan yang memeras perusahaan teknologi asal Amerika Serikat. Indonesia salah satu pasar utama Google, Facebook, dan Twitter.

Pemerintah Indonesia juga memasukkan sektor perdagangan dalam jaringan dalam daftar investasi negatif yang tidak boleh dimasuki modal asing. Padahal, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan perdagangan berbasis elektronik di dunia.

Pada sisi lain, pemerintah Presiden Joko Widodo juga menempatkan sektor teknologi sebagai prioritas dengan menargetkan 1.000 perusahaan rintisan pada 2020 dengan nilai gabungan US$10 miliar.

Adapun peraturan tentang persentase komponen dalam negeri dalam produk padat teknologi—semisal telefon genggam—di Indonesia masih berlaku.

Donovan Jr menjelaskan dengan membuka diri terhadap pasar global, ekonomi Indonesia akan lebih terintegrasi dengan kawasan dengan kesempatan yang lebih besar bagi perusahaan rintisan untuk berkembang.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper