Bisnis.com, JAKARTA – Trend Micro Incorporated, penyedia solusi keamanan siber, merilis laporan prediksi keamanan tahunan dan memperkirakan tahun 2017 akan ramai dengan serangan-serangan baru yang makin meluas dan mendalam.
Laporan tersebut juga memprediksi penjahat siber diperkirakan juga akan semakin mampu menciptakan taktik serangan yang kian beragam guna mengkapitalisasi setiap peluang atas pesatnya perkembangan teknologi saat ini.
Country Manager Indonesia Trend Micro David Siah mengatakan industri keamanan siber di 2017 akan memasuki teritori baru setelah di tahun lalu perpetaan ancaman telah membukakan pintu bagi paa penjahat siber untuk lebih gencar dalam melakukan eksplorasi serangan.
“Kami memprediksi General Data Protection Regulation (GDPR) akan mendorong terjadinya perubahan manajemen data secara besar-besaran dan ekstensif di perusahaan-perusahaan di seluruh dunia,” ujar David di Jakarta pada Rabu (5/4/2017).
Namun di sisi lain, kebijakan tersebut diperkirakan juga akan mendorong munculnya metode-metode serangan baru yang lebih menantang bagi perusahaan-perusahaan, serta makin berkembangnya taktik serangan ransomware yang bisa berdampak pada banyak perangkat.
“Propaganda siber diperkirakan juga akan ramai menggoyang opini publik,” ujarnya.
Pada tahun 2017, Internet of Things (IoT) dan Industrial Internet of Things (IioT) diprediksikan akan berperan besar dalam mengundang munculnya serangan-serangan tertargetkan.
Kasus-kasus, seperti Busness Email Compromise (BEC) dan Business Process Compromise (BPC) diramalkan juga akan makin tinggi karena jenis ancaman seperti ini dinilai oleh para penjahat siber sebagai bentuk pemerasan yang lebih murah, mudah untuk dilakukan, dan dengan hasil yang terbilang cukup besar. Sebuah serangan BEC diperkirakan mampu menghasilkan paling tidak $140.000.
“Trend Micro terus melihat terjadinya evolusi tindak kejahatan siber di tengah makin gencarnya perubahan yang terjadi di perpetaan teknologi saat ini. Diperkirakan, banyak penjahat dan otak pelaku serangan siber akan semakin gencar dalam menciptakan beragam teknik serangan baru dengan memanfaatkan keluarga malware yang ada,” ujarnya.
Dia menambahkan menghadapi tantangan keamanan siber tersebut, Trend Micro Incorporated memperkuat keamanan siber-nya melalui XGen Security, Trend Micro TippingPoint dengan menyematkan kapabilitas machine learning pada teknologi Next Generation Intrusion Prevention System.