Bisnis.com, JAKARTA - Fujitsu Indonesia menargetkan pertumbuhan lebih besar dibandingkan 2016 dengan pertumbuhan pendapatan (revenue growth) mencapai 34%.
Managing Director Fujitsu Indonesia Odi Susilo Handoko mengatakan pihaknya optimis untuk mencapai pertumbuhan lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Targetnya diharapkan lebih dari pertumbuhan sebelumnya karena market masih besar," ujar Odi Susilo Handoko yang menjadi pemimpin baru Fujitsu Indonesia, di Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Fujitsu Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan 34% dari 2015 ke 2016 (yoy) dengan pertumbuhan CAGR 25,4% dari 2004 ke 2016.
Adapun pelanggan dari Fujitsu Indonesia ini berasal dari beragam bidang, yakni pemerintahan, manufaktur, edukasi, ritel, minyak dan gas, serta telekomunikasi. Pemerintahan menempati porsi paling besar dengan 35 %, menyusul manufaktur dengan 20%.
"Fujitsu Indonesia masuk ke dunia ICT yang mungkin sedikit berbeda dengan perusahaan ICT lain, yaitu dengan masuk ke healthcare, agrobisnis, agrikultur, trafic management, penanggulangan bencana seperti banjir dan gempa bumi,” jelasnya.
Sementara itu, Corporate Executive Officer, SVP and Head of Asia Region Fujitsu Limited Toshio Hirose mengungkapkan Fujitsu mencacat penjualan US$41 miliar secara global untuk tahun fiskal yang berakhir di 31 Maret 2016.
Dia menambahkan Fujitsu sebagai perusahaan layanan TIK, menempati posisi ke lima dan di Jepang merupakan posisi satu atau market leader.
"Target ke depan dan inovasi apa yang dilakukan akan didiskusikan dengan pimpinan Fujitsu Indonesia," ujarnya.
