Fintech Dorong Sektor UMKM yang Masih Unbankable

Sholahuddin Al Ayyubi
Kamis, 23 Maret 2017 | 23:27 WIB
Financial Technology (Fintech)/channelasia
Financial Technology (Fintech)/channelasia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Layanan financial technology (fintech) yang menjadi tren dewasa ini diprediksi dapat mendorong inklusi keuangan sekaligus membantu sebanyak 49 juta UMKM yang masih unbankable sejalan dengan pertumbuhan era digital.

Bhima Yudhistira, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), mengemukakan saat ini ada sebanyak 11 juta UMKM yang dinilai sudah bankable, namun mayoritas sebesar 49 juta UMKM lainnya dinilai masih unbankable.

Menurutnya, layanan fintech kini dapat membantu jutaan UMKM agar dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia.

“Fintech juga diharapkan memperluas pelayanan keuangan ke sektor UMKM yang unbankable untuk menjadi solusi UMKM saat ini,” tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta pada Kamis (23/3/2017).

Seperti diketahui, berdasarkan data Statista.com, nilai transaksi perusahaan teknologi keuangan alias fintech sepanjang tahun ini diprediksi akan mencapai US$18,65 miliar atau setara dengan Rp251,77 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar US$18,61 miliar merupakan kontribusi pembayaran digital.

Berdasarkan data tersebut, Bhima menjelaskan total kebutuhan pembiayaan nasional untuk UMKM adalah sebesar Rp1.649 triliun, sedangkan kapasitas perbankan hanya Rp660 triliun. Menurutnya, selisih sebesar Rp989 triliun tersebut bisa di isi oleh layanan fintech. “Jelas, ini potensi bisnis yang luar biasa. Ke depan, angka tersebut diperkirakan terus bertumbuh.”

Menyikapi kebutuhan dan tantangan era digital khususnya  fintech, pada event IndoFintech2017, Royal Mediacomm bersama Dewan Kehormatan Provinsi DKI akan mengadakan rangkaian kegiatan seminar, diskusi, dan talkshow terkait fintech.

Kegiatan Indofintech2017 yang pertama akan diadakan pada 30 Maret dengan tema Strategi Fintech Merebut Pasar di Indonesia yang di antaranya mengagendakan kehadiran pembicara yang kompeten di bidangnya yaitu Hendrikus Passagi Peneliti Senior Departemen Kebijakan Strategis OJK, Yosamartha, Direktur Fintech Office Bank Indonesia, Bhima Yudhistira Peneliti Indef, Ajisatria Sulaiman, Direktur Asosiasi Fintech Indonesia serta Ketua OJK Muliaman D. Hadad sebagai keynote speaker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper