Iflix Terima Suntikan Dana US$90 Juta

Sholahuddin Al Ayyubi
Selasa, 14 Maret 2017 | 02:35 WIB
Iflix/InterAksyon
Iflix/InterAksyon
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Layanan video streaming global Iflix telah mendapatkan ‎suntikan dana sebesar US$90 juta untuk melakukan ekspansi ke sejumlah negara di kawasan Asia.

‎Mark Britt, Chief Executive Officer (CEO) Iflix mengemukakan pendanaan tersebut berasal dari sejumlah investor di antaranya Liberty Global, Zain. Selain itu, dana tambahan berasal dari pemegang saham Sky PLC, Catcha Group, dan Evolution Media yang bertempat di Los Angeles.

"‎Pendanaan baru memungkinkan kami untuk terus memberikan konten dan layanan terbaik kepada para pengguna serta kebebasan untuk menikmati kapanpun mereka inginkan, di mana pun mereka berada," tuturnya di Jakarta, Senin (13/3/2017).

Dia menjelaskan saat ini ada sebanyak 2,5 miliar pengguna smartphone secara global. Melalui angka tersebut, dia optimistis akan mendapatkan banyak pengguna, pasalnya pengakses Internet kini lebih didominasi oleh pengakses konten hiburan seperti layanan video streaming.

"‎Tujuan kami saat ini adalah menjadikan layanan Iflix agar digunakan oleh semua orang, karena saat ini lebih banyak pengakses konten hiburan," katanya.

‎Sementara itu, Andrew Griffith, Chief Operating Officer Sky plc mengakui selama ini Iflix dinilai telah melampau target utama, termasuk memperkuat dan memperluas layanannya ke sejumlah wilayah baru. Dia optimistis layanan video streaming global tersebut dapat kembali memperluas pasarnya ke wilayah Asia.

‎"Kami sangat senang untuk melanjutkan dukungan kami, seiring iflix terus berkembang, menjadikan layanannya tersedia untuk jutaan pengguna," ujarnya.

Seperti diketahui, ‎sejak diluncurkan pada Mei 2015, layanan tersebut telah menetapkan standar baru dalam memberikan layanan streaming hiburan kelas dunia yang fokus pada pengguna lokal. Sampai saat ini, jumlah akun aktif harian Iflix telah tumbuh signifikan dengan keterlibatan pengguna lebih dari 5 miliar menit konten dinikmati melalui streaming sejak diluncurkan.

Selain itu, layanan tersebut juga telah bekerja sama dengan ‎lebih dari 170 distributor dan studio film lokal, regional, dan Hollywood. Saat ini, layanan tersebut tersedia pada 9 pasar di seluruh wilayah Asia Tenggara.

‎Secara terpisah, Bruce Mann, Chief Programming Officer Liberty Global memprediksi ke depan layanan video streaming akan terus berkembang. Menurutnya, video streaming yang fokus pada hiburan memiliki banyak penggemar di seluruh wilayah Eropa, Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.

"Berinvestasi dalam bisnis Iflix memungkinkan kita untuk mendapatkan wawasan yang lebih besar dalam layanan Subscription Video on Demand (SVoD)," tukasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper