Menkominfo : Pemberitaan Media Cetak Lebih Bertanggung Jawab

Samdysara Saragih
Senin, 13 Februari 2017 | 18:04 WIB
Menkominfo Rudiantara menyampaikan paparan ketika mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2)./Antara-Wahyu Putro A
Menkominfo Rudiantara menyampaikan paparan ketika mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2)./Antara-Wahyu Putro A
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai Indonesia perlu mengadopsi dan memanfaatkan strategi internasional dalam rangka menangkal hoax.

Hoax bukan hanya isu di Indonesia karena sudah menjadi isu global dan penyelesaiannya juga tidak hanya ala Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (13/2/2017).

Media telah berevolusi dari media cetak, media elektronik, dan media daring (online) yang melingkupi media sosial. Menurut Rudiantara, media cetak dan elektronik memiliki karakteristik yang berbeda dengan media daring.

“Pemberitaan media cetak dan elektronik tidak memiliki tingkat aktualitas yang tinggi namun dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan proses penyebaran informasi pada media daring bergerak sangat cepat namun tidak dapat terverifikasi dengan baik,” katanya.

Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menambahkan pers memiliki output yang berbeda dibandingkan dengan media sosial. Jika media sosial menghasilkan informasi maka pers memproduksi berita.

“Berita sudah melewati proses pengecekan sedangkan informasi pada media sosial tidak memiliki tingkat kredibilitas setinggi berita,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam Peringatan Hari Pers Nasional 9 Februari 2017 di Ambon, Presiden Joko Widodo berpendapat media arus utama menghadapi tantangan besar dari media sosial yang digunakan semua lapisan masyarakat. Karena itu, dia menyarankan agar media arus utama bersiasat dan beradaptasi jika tidak ingin gugur di persaingan media.

Presiden mengatakan media arus utama masih bisa diajak duduk bersama dengan pemerintah jika ada permasalahan. Hal serupa  tidak bisa dilakukan kepada media sosial.

“Media sosial ini memusingkan pemerintah. Semua negara menghadapi, bukan hanya Indonesia,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper