Indosat Lampaui Target Pendapatan di Kalimantan

Nadya Kurnia
Selasa, 29 November 2016 | 20:10 WIB
GIG Indosat Ooredoo/twitter
GIG Indosat Ooredoo/twitter
Bagikan

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Indosat Ooredo Region Kalimantan, Sulawesi, dan Papua berhasil mencatatkan realisasi pendapatan melampui 20% dari target sejak Oktober kemarin, penerapan tarif telepon Rp1 diklaim berkontribusi besar dalam pencapaian itu.

Head of Region Commerce Operation Indosat Area Kalimantan, Sulawesi, dan Papua Micha Heru mengatakan realisasi perolehan pendapatan itu paling besar berasal dari penggunaan layanan panggilan di Kalimantan.

"Karena Rp1 tarif telepon paling murah saat ini sehingga sangat diminati. Saat ini panggilan suara masih mendominasi 60% dari bisnis Indosat di area kami, sisanya merupakan layanan data," jelasnya, Selasa (29/11/2016).

Dia berpendapat komposisi tersebut sesuai dengan dasar bisnis utama dalam sektor telekomunikasi. Sehingga, kontribusi layanan data sebesar 40% bukan berarti pengguna lebih rendah, namun justru meningkat.

Apalagi Indosat telah meluncurkan layanan 4G LTE sejak tahun lalu.

Menurutnya, layanan data merupakan komponen bisnis yang menambah pendapatan perusahaan. Perluasan jaringan 4G yang dilakukan oleh Indosat juga dianggapnya telah berhasil mendongkrak pertumbuhan jumlah pelanggan.

Terbukti dari realisasi pertumbuhan jumlah pelanggan. Lain halnya dengan Kalimantan yang berkontribusi pada pendapatan dari panggilan suara, Sulawesi dan Papua justru berkontribusi besar dalam bertambahan jumlah pelanggan Indosat.

Pada area kerja Kalimantan, layanan 4G Indosat telah dinikmati oleh pelanggan di Kota Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak. Sementara di Sulawesi, layanan 4G telah diluncurkan di Kota Makassar.

Micha mengatakan ada enam kota sasaran peluncuran 4G selanjutnya.

Pihaknya menargetkan realisasi peluncuran layanan 4G paling lambat dilakukan pada kuartal I/2017. Sebelum memperluas layanan, pihaknya mempertimbangkan 2 aspek terlebih dahulu, yakni jenis layanan paling unggul dan pendapatan per kapita.

"Investasinya kan tidak sedikit, enggak cuma kemampuan operator tapi kebutuhan masyarakat. Jadi yang kami utamakan daerah utama, penjualan gadget di suatu kota juga menjadi tolak ukur untuk mengetahui tingkat kebutuhan masyarakat akan layanan 4G," tutupnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper