Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menargetkan dapat membangun jaringan desa secara online yang rampung pada 2019. Pada tahun ini Kemendesa menargetkan sekitar 20.000 hingga 30.000 desa online.
Desa online itu bertujuan memaparkan potensi desa, produk unggulan desa, progres pembangunan di desa, dan kegiatan promosi lainnya guna menumbuhkan ekonomi desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrassi Marwan Jafar mengatakan desa online akan mempercepat pembangunan di desa karena semua informasi terkait desa dapat diakses secara online.
"Desa Online ini akan mempercepat Desa Membangun. Nanti segala informasi tentang desa ada di dalamnya sehingga potensi desa, produk unggulan desa, dan progres pembangunan desa bisa dipromosikan dan diakses dengan mudah," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (25/7/2016).
Marwan menambahkan desa online bisa dimanfaatkan sebagai sarana transparansi desa. Laporan tentang rencana pembangunan desa, pengelolaan Dana Desa, dan progres pembangunan desa bisa dilakukan melalui desa online.
Menurutnya, dengan adanya adanya jaringan desa online, maka desa-desa di Indonesia tak lagi terisolasi dan akan lebih melek teknologi.
"Akses informasi akan mudah didapatkan, sehingga transfer ilmu dan teknologi bisa cepat sampai ke desa. Desa harus menjadi subjek, bukan lagi sekedar penonton," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel