Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah tukang ojek sepeda motor ikut melayani pemain Pokemon Go berburu di berbagai tempat di Bandung. Seperti Iwan Maulana, 38 tahun, yang memasang poster layanan itu di Facebook.
“Ini (Pokemon Go) lagi booming, saya hanya mengantar jemput saja ke lokasi,” katanya kepada Tempo, Kamis, 14 Juli 2016.
Iwan yang sesungguhnya berprofesi utama sebagai fotografer dan pengajar fotografi, kadang menjadi tukang ojek mandiri tanpa aplikasi. Nomor telepon selulernya disebar agar mudah dihubungi para gamer. Konsumen pertamanya yang berburu Pokemon, singkatan dari Pocket Monsters, yaitu anak kawannya.
"Kawan saya khawatir karena pernah dari pagi sampai sore anaknya belum pulang, katanya berburu Pokemon," ujar Iwan. Permainan yang mengandalkan kamera telepon seluler dan global positioning system itu belum resmi meluncur di Indonesia. Namun para pemain sudah bisa memakai aplikasinya bermain di telepon seluler bersistem Android maupun iOS.
Di jalan, Iwan sempat kaget ketika serombongan anak usia sekolah menengah pertama turun dari mobil untuk menangkap sesuatu lewat telepon seluler. Seorang pengendara motor juga hampir tabrakan ketika menyetir sambil berburu Pokemon. “Daripada berbahaya seperti itu, cari Pokemonnya pakai tukang ojek saja,” kata Iwan.
Selain di jalan raya, tempat perburuan juga menyasar ke perumahan, seperti lokasi anak yang diantarnya. Menurut Iwan, ia memilih tidak ikut berburu, hanya mengantar jemput pemain saja ke titik-titik lokasi. “Kalau serius, tukang ojek harus selalu update informasi di Pokemon Go Indonesia untuk tahu yang banyak monsternya di mana,” ujarnya.