Tim Scarf dari Indonesia Raih Juara I Go Green in The City East Asia Japan 2016

Reni Efita
Kamis, 16 Juni 2016 | 12:42 WIB
TIm Scarf/eng.ui.ac.id
TIm Scarf/eng.ui.ac.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA --  Tim Scarf dari Indonesia dengan proyek Droplock Turnstile Gate berhasil meraih juara pertama tingkat regional  Asia Timur pada kompetisi Go Green in the City East Asia Japan 2016  yang diselenggarakan di Jepang.

Atas kemenangan di tingkat regional tersebut, tim Indonesia yang  beranggotakan Nabila Astari dan Stephanie Rawi dari Universitas Indonesia itu akan maju bersaing ke tingkat internasional Go Green in the City  International Case Challenge di Paris, Prancis pada September 2016. Mereka berhasil mengungguli peserta dari 9 negara di Asia termasuk peserta dari Jepang.

Inovasi yang dilakukan oleh kedua mahasiswi itu merupakan listrik dapat secara mudah dihasilkan dari pergerakan gerbang pintu putar (turnstile gate) yang umum ditemui di halte atau stasiun kereta. Pergerakan dari setiap orang yang menggunakan kartu akses dan melewati gerbang akan mengaktifkan generator khusus yang ada di dalam gerbang dan menghasilkan energi listrik. Listrik tersebut nantinya akan digunakan untuk menghidupi perangkat card reader di gerbang serta disimpan di dalam baterai sebagai sumber energi. Jika diaplikasikan di 50 titik, dipercaya inovasi ramah lingkungan itu mampu mengurangi beban biaya listrik hingga 15 kwh/hari.

Pada acara yang berlangsung 10 Juni, tim dari Indonesia  berhasil  menyisihkan peserta dari Korea Selatan, Filipina, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, Myanmar, Vietnam dan Jepang. “Merupakan suatu kebanggan besar bagi Schneider Electric Indonesia bahwa konsep yang dibawa oleh tim Scarf dari Universitas Indonesia mampu mengungguli tim-tim lainnya di tingkat East Asia Japan. Artinya, kreativitas anak bangsa dapat bersaing di tingkat regional dan dunia. Semoga melalui kompetisi ini, generasi muda Indonesia akan lebih terlibat aktif dalam menghadapi isu kelangkaan energi yang terjadi saat ini melalui ide-ide efisiensi energi yang inovatif,” kata Riyanto Mashan, Country Director Schneider Electric Indonesia, dalam rilisnya yang diterima Rabu (15/6/2016).

Go Green in the City merupakan kompetisi global tahunan yang diselenggarakan oleh Schneider Electric berdasarkan fakta bahwa efisiensi energi di perkotaan merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan. Hal ini disebabkan oleh arus urbanisasi, digitalisasi dan industrialisasi yang melanda hampir semua kota di seluruh belahan dunia.

Pemenang kedua berasal dari Filipina dengan proyek AeoLuminate, berupa perangkat yang akan menjadi sebuah langkah maju untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu, yang sering dihadapi oleh teknologi terbarukan yang saat ini ada. Alat itu juga dapat menjawab meningkatnya kebutuhan untuk mendata kualitas udara untuk keperluan monitoring maupun pembuatan kebijakan dalam menghadapi peningkatan emisi gas rumah kaca. Seluruh sistemnya menggunakan energi yang mandiri, ideal untuk lampu jalan yang terletak di luar grid, dan memiliki skalabilitas yang baik. Idenya adalah menginstal perangkat di atas lampu jalanan di mana ia dapat mensuplai energi untuk lampu itu sendiri, mengumpulkan data kualitas udara, dan meningkatkan kualitas udara dengan sistem penyaringan tiga tahap.

Kemudian pemenang ketiga berasal dari Vietnam dengan proyek Solusi Tambak Udang Ramah Lingkungan dengan Metode Zero Water Replacement. Proyek itu bertujuan menciptakan metode budidaya udang baru yang lebih bersih dan berkelanjutan.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Reni Efita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper