RPN Gandeng Unud Kembangkan Hasil Riset

Feri Kristianto
Kamis, 31 Maret 2016 | 13:23 WIB
Dirut RPN Teguh Wahyudi (dua dari kanan) dan Rektor Universitas Udayana Ketut Suastika usai menandatangani kerja sama pengembangan hasil riset di Badung, Bali. /Bisnis.com
Dirut RPN Teguh Wahyudi (dua dari kanan) dan Rektor Universitas Udayana Ketut Suastika usai menandatangani kerja sama pengembangan hasil riset di Badung, Bali. /Bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, DENPASAR - PT Riset Perkebunan Nusantara menggandeng Universitas Udayana untuk mengembangkan riset bidang pertanian dan transformasi subak abian ke wilayah lain di Indonesia.

‎Dirut Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Teguh Wahyudi mengatakan dari kerja sama ini diharapkan dapat saling bertukar kelebihan atau transfer ilmu.

"Terutama teknologi berkaitan dengan perkebunan sawit, teh, tebu termasuk pisang walaupun bukan core bisnis kami, tetapi sudah kuasai kultur jaringan. Kebetulan kami punya banyak binaan di Kintamani," jelasnya di Ungasan, Bali, Kamis (31/3/2016).

Rektor Universitas Udayana (Unud) Ketut Suastika menjelaskan konsep subak abian cocok diterapkan di perkebunan kelapa sawit, karena sama-sama memanfaatkan lahan kering.

Menurutnya, model subak abian dapat memberikan transformasi mengenai organisasi, pemanfaatan lahan, dan SDM.

Ditambahkan Dekan Fakultas Pertanian Unud I Nyoman Rai, salah satu hasil riset RPN yang akan coba diterapkan adalah kultur jaringan benih pisang hijau. Di Bali, pisang merupakan produk holtikultura yang permintaan besar untuk pariwisata dan ritual budaya.

Selama ini, komoditas pisang selalu ada untuk kebutuhan seperti banten. Namun, kebutuhan di Bali lebih banyak didatangkan dari luar daerah. Sayangnya lagi, belum ada hasil produk komersial di Bali yang sudah mengembangkan komoditas pisang akibat susahnya bibit berkualitas.

"Survei kami, pisang dari luar daerah yang masuk ke pasar di Denpasar itu sehari 8-10 ton. Makanya teknik kultur jaringan itu bibitnya akan coba dipasarkan ke masyarakat," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper