Bisnis.com, JAKARTA -- Schneider Electric, perusahaan global di bidang pengelolaan energi dan automasi pada tahun ini menghadirkan solusi terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan data center seiring dengan pertumbuhan Internet of Thing (IoT) yang semakin pesat.
Berdasarkan data dari perusahaan analis Gartner, pada 2020 akan ada lebih dari 26 miliar perangkat yang saling terhubung, termasuk wearable technology, peralatan elektronik di rumah-rumah, dan banyak lagi. Hal itu sangat mempengaruhi pasar data center karena penerapan IoT yang akan menghasilkan sejumlah data besar yang diproses dan dianalisis secara real time.
Astri R. Dharmawan, Busniness Vice President Schneider Electric IT Indonesia-Malaysia-Brunei mengatakan dengan semakin besarnya koneksi jaringan dan jumlah perangkat elektronik yang saling terhubung itu membutuhkan penambahan data center
Hal itu, katanya, memberikan tantang khusus bagi data center antara lain di bidang infrastruktur, keamanan, kapasitas data, managemen storage, server dan jaringan data internet. “Untuk dapat secara proaktif memenuhi berbagai prioritas bisnis yang terkait dengan IT, pemilik dan pengelola data center harus melihat lebih jauh manajemen kapasitas data center mereka, dengan berfokus pada tiga bidang utama yaitu data center yang lebih fleksibel dan agile, teroptimalisasi secara penuh, dan dukungan data center infrastruture managemen (DCIM) yang handal,” katanya, Jumat siang (19/2/2016).
Tentang Data Center, Schneider Electric yang berkantor pusat di Prancis itu menghadirkan solusi data center yang sudah dirakit melalui prefabrikasi modular yang dapat menghemat waktu membangun suatu data center. Tren micro data center, kata Yana Haikal, Enterprise Sales Director APC by Schneider Electric, saat ini lebih dilirik oleh berbagai industri karena cepat untuk siap beroperasi, mudah dikelola, aman, terstandar dan hemat biaya. Pihaknya memiliki solusi untuk ruang IT tradisional, untuk lingkungan perkantoran dan multi-rack dan memiliki ketangguhan di berbagai kondisi.
Lalu, Scheider Electric juga menghadirkan dukungan data center infrastruture managemen (DCIM) untuk memungkinkan pelanggan melakukan monitoring perangkat di dalam DC agar semua ancaman yang dapat menyebabkan downtime di DC seperti ancaman panas, kebocoran air, kelembaban, api dan lain-lain dapat segera di atasi, bahkan dari jarak jauh.
Untuk mengintegrasikan seluruh komponen data center dan memudahkan monitoring, Schneider Electric mempunyai software DCIM legendaris struxureWare yang menggabungkan berbagai aplikasi software yang sekarang menjadi pemimpin pasar.