Jokowi Minta Ahli IT Indonesia Pulang Kampung

Lukas Hendra TM
Rabu, 17 Februari 2016 | 15:11 WIB
Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Barack Obama di acara US-Asean Summit di Rancho Mirage, California, Senin (15/2/2016)./Reuters-Kevin Lamarque
Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Barack Obama di acara US-Asean Summit di Rancho Mirage, California, Senin (15/2/2016)./Reuters-Kevin Lamarque
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo meminta kepada pemuda-pemudi asal Indonesia yang berada di luar negeri, khususnya Amerika Serikat agar pulang ke kampung halaman dan mengembangkan usaha di Tanah Air.

"Mau pulang, pulang aja," ucap Presiden ketika bertemu ‎dengan Diaspora Indonesia di Auditorium Palace of Fine Arts, San Francisco, Selasa (16/2/2016).

Dia mengungkapkan bahwa pengalaman bekerja sebagai seorang profesional di negara maju seperti Amerika Serikat, tentunya akan ‎menjadikan nilai tambah yang besar bagi negara. "Saya ingin dalam waktu yang sangat cepat ini ada 1000 technopreneurs dan developers," kata Presiden.

Pernyataan Presiden itu menjawab pertanyaan salah seorang peserta,  Maya --seorang profesional yang bekerja di bidang IT di Silicon Valley‎, San Francisco -- soal kemudahan apa yang akan diberikan Pemerintah Indonesia kepada anak-anak muda kreatif yang telah memiliki jejaring untuk mengembangkan digital ekonomi di tanah air.

Jokowi mengungkapkan jika Indonesia tidak menyiapkan technopreneurs dan developers maka Indonesia akan tertinggal oleh negara-negara lain.

Padahal, dia menilai peluang berusaha di Indonesia masih sangat terbuka luas. Berbagai aplikasi untuk masyarakat masih dibutuhkan, seperti aplikasi prakiraan cuaca untuk nelayan, petani dan juga aplikasi UMKM. Bahkan aplikasi untuk pasar tradisional juga diperlukan, misalnya harga yang tinggi untuk suatu komoditi di suatu pasar dapat ditutup dengan mengirim suplai dari pasar lainnya.

Oleh karena itu, Joko Widodo  berharap agar para technopreneurs dan developers ini memulai membuat aplikasi saat ini, sebelum developers dari negara-negara lain turut membuat aplikasi yang dibutuhkan di tanah air. ‎‎

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam 10 bulan terakhir ini telah menyiapkan roadmap e-commerce Indonesia.‎ "Potensi Industri digital di Indonesia sebesar US$130 Miliar pada 2020. Roadmap sudah selesai dan akan dituangkan dalam pers dan pendanaannya dilakukan melalui KUR," ucap Menkominfo Rudiantara yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Bahkan, lanjutnya, skema yang diberikan kepada anak-anak muda berbeda dari skema pembayaran KUR sehingga akan dikonversi menjadi venture capital dan peraturan OJK telah turut mendukung skema ini. "Tentunya tidak mungkin kalau pengusaha baru dibebankan membayar bunga, karena mereka baru memulai usaha," ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper