Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menyatakan telah menyiapkan solusi bagi pelanggan yang hanya ingin berlangganan layanan telepon rumah (fix line) atau "unbundling", tanpa harus menyatukannya dengan layanan "triple play" Indihome.
"Secara teknis kami siap melayani pelanggan Telkom yang ingin berhenti layanan tv kabel dan internet, namun tetap berlangganan telepon rumah," kata VP Consumer Marketing and Sales Telkom, Jemy V. Confido, di Jakarta, Selasa.
Menurut Jemy, Telkom menyiapkan solusi agar layanan "voice" tetap bisa dilayani, namun pelanggan tersebut tidak lagi mendapat bonus lokal dan interlokal selama 1.000 menit.
"Triple play" adalah layanan yang diberikan operator telekomunikasi bagi pelanggan rumah berupa langganan TV kabel, telepon rumah, dan akses internet (bundling).
Di Indonesia pemain "triple play" meliputi Telkom IndiHome, First Media, MNC Play, atau Biznet. Di antara pemain ini, hanya Telkom yang memberikan layanan jasa telepon dasar (Jaspondas) di jaringan telepon tetap (Jartap).
Telkom merupakan pemilik lisensi telepon tetap yang masih mengembangkan layanan telepon kabel, di mana hingga September 2015 memiliki sekitar 10,03 juta satuan sambungan naik dibandingkan periode sama 2014 sebesar 9,6 juta satuan sambungan.
Diketahui belakangan prosedur "unbundling" IndiHome dari Telkom mendapat sorotan masyarakat, karena ketika ingin memutuskan berhenti berlangganan Indihome otomatis menghentikan layanan telepon rumah.
Menanggapi hal itu, Asosiasi Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) meminta operator telekomunikasi lebih komunikatif kepada masyarakat terkait layanan "triple play" yang memiliki lebih banyak keuntungan dibanding "one play".
"Operator harus bisa membuat masyarakat merasakan benefit yang lebih pada triple play. Sesungguhnya masyarakat butuh kemajuan, butuh layanan lebih baik. Tetapi jika ada yang mau hanya menikmati layanan telepon rumah saja, harus dihormati," kata Ketua Umum Mastel, Kristiono.
Menurutnya, layanan suara masih dicari pelanggan telekomunikasi hanya saja Telkom mengemasnya dalam cara yang berbeda seiring dengan perkembangan teknologi.
"Telkom dengan kemampuan teknologi memberikan semua layanannya, namun mungkin ada masyarakat yang tidak siap," ujarnya.