Bisnis.com, JAKARTA— Perkembangan jaman membawa masyarakat untuk mengandalkan teknologi dalam hal berkomunikasi, terlebih dalam berbisnis. Email menjadi hal yang tak terelakkan serta memegang peranan penting dalam komunikasi antar bisnis saat ini.
Namun, perannya sebagai alat penghubung yang produktif dan berharga tersebut seolah terhadang oleh adanya gangguan ancaman cyber yang menghantui. Fakta yang dipaparkan Kaspersky Lab bahwa 53% dari email tersebut merupakan email spam.
“Para pebisnis tentunya tidak boleh menganggap remeh perihal email perusahaan mereka. Phishing mail,malware, serta spam mail tentunya dapat menjadi hal yang mengganggu sistem email. Terlebih lagi, sistem email perusahaan merupakan salah satu jalur utama yang dapat digunakan oleh para hacker untuk menyebarkan malware,” tulis Kaspersky Lab dalam keterangan resminya, Sabtu (7/11/2015).
Sebuah serangan malware yang sukses akan memperlambat sistem email perusahaan serta membuatnya bekerja secara tidak efisien, downtime yang tidak diinginkan sehingga perlu untukmembersihkan jaringan dari malware, bahkan berita buruknya dapat menghilangkan beberapa data signifikan milik perusahaan.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa lebih dari dua-pertiga kegiatan para mata – mata cyberberlandaskan phishing yang ditujukan pada para karyawan yang menggunakan sistem email tanpa adanya jaminan proteksi yang aman.
Laporan yang ditemukan oleh Verizon pada 2015 menyatakan bahwa seseorang memiliki kemungkinan sebesar 23% membuka email phishing dan 11% cenderung akan mengakses link yang berbahaya – dalam kurun waktu kurang dari satu jam setelah menerima email tersebut.