Bisnis.com, TOKYO — NTT Communication Corp (NTT Com)—perusahaan solusi teknologi komunikasi dan informatika asal Jepang—mengakuisisi PT Cyber CSF untuk menggarap pasar pusat data sektor keuangan Indonesia.
Saat ini Cyber CSF mengoperasikan pusat data seluas 7.700 meter persegi berkapasitas 2.800 rak di Jakarta dengan daya 20 MW.
Pascaakuisisi, perusahaan yang beroperasi sejak 2012 itu akan berganti nama menjadi NTT Indonesia Nexcenter. NTT Com sendiri hadir di Indonesia sejak 2001 lewat bendera PT NTT Indonesia sebagai penyedia jasa pusat data dan jaringan serat optik.
“Aksi korporasi itu akan memperkuat kemampuan pusat data Nexcenter NTT Com di kawasan Asia Pasifik yang melayani pelanggan industri keuangan, teknologi informasi, dan manufaktur,” bunyi siaran pers yang diterima Bisnis.com, hari ini, Rabu (29/7/2015).
Pusat data Cyber CSF akan terhubung secara langsung dengan Internet Exchange (IX) yang digunakan oleh beberapa penyedia layanan Internet dan 32 operator dalam dan luar negeri.
Selain tambahan dari point of presence (PoP) untuk Global IP Network, NTT Com juga berencana untuk mendirikan jaringan PoP untuk Arcstar Universal One VPN pada Oktober 2015. NTT Com lewat PT NTT Indonesia adalah perusahaan asing pertama yang memiliki lisensi jaringan tertutup di Tanah Air.
Saat ini, PT NTT Indonesia tengah membangun jaringan serat optik domestik yang akan menghubungkan pusat data Cyber CSF dengan pusat data di Jakarta dan kawasan industri maupun perkantoran. NTT Com juga berambisi mengembangkan jaringan berkapasitas tinggi, andal, dan low-latency.
Berdasarkan riset International Data Corporation (IDC) volume data sektor perbankan di Indonesia akan tumbuh 10%-20% berkat regulasi yang mewajibkan penyimpanan data di dalam negeri. Sektor perbankan diprediksi meningkatkan alokasi belanja untuk pusat data sebesar 5%-10% tiap tahunnya.
Saat ini, penguasa pasar pusat data Indonesia adalah PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma). Cucu usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk itu telah membangun pusat data seluas 65.000 meter persegi dan ditargetkan mencapai 100.000 meter persegi pada akhir 2015.