Bisnis.com, PADANG - Tim peneliti dari tiga negara, Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia menemukan banyak patahan aktif di cekungan Wharton, lepas laut Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.
Satish Singh, Koordinator Tim Peneliti mengatakan tim menemukan banyak patahan aktif di kawasan tersebut. Arahnya berbeda-beda yang menunjukkan kawasan tersebut mengalami deformasi dalam berbagai skala.
"Di kawasan Mentawai, citra seismik menunjukan patahan aktif dekat palung, di lempeng yang tersubdiksi maupun lempeng di atasnya," katanya di Padang, Selasa (23/6/2015).
Menurutnya, lempeng tersebut bergeser 60 milimeter dari selatan ke utara. Biasanya saat terkunci menyebabkan geseran lebih besar seperi pegas. Ketika lempeng bergeser bisa menyebabkan tsunami.
Satish menyebutkan ada potensi gempa dengan magnitude 9 SR. Namun, pada 2007 dan 2008 pernah ada gempa dengan skala lebih rendah. "Masih beruntung sudah ada gempa dengan skala 7,9 SR (pada 2009) yang menyebabkan tsunami 8 meter di Pagai, sehingga potensi tsunami ke depan akan menurun," ujarnya.
Dia mengungkapkan tim peneliti masih akan mempelajari lebih jauh kawasan itu, serta mempelajari data-data kasawan tersebut, sehingga bisa memberikan penjelasan lebih kongkrit.
Adapun, selama 32 hari tim yang terdiri dari peneliti Earth Observatory Singapore dan LIPI itu mengapung bersama kapal riset asal Amerika Serikat, R/V Falkor. Tim akan memantau potensi gempa di kawasan barat Sumatra.