Hati-hatilah Mengakses Informasi MERS, Virus Trojan.Swort Mengancam

Redaksi
Senin, 22 Juni 2015 | 13:59 WIB
Kejahatan online/Ilustrasi-mirror.co.uk
Kejahatan online/Ilustrasi-mirror.co.uk
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Hati-hatilah mengakses berita atau informasi terkait dengan penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang terjadi di Korea Selatan.

Apa yang terjadi? Heboh penyebaran virus MERS ini ternyata dimanfaatkan oleh para hackers untuk menginfeksi komputer sasaran dengan virus Trojan.Swort, seperti dilaporkan Symantec.

MERS merupakan penyakit yang mempengaruhi sistem pernapasan dan memiliki tingkat kematian hampir 40%. Dalam beberapa pekan terakhir dilaporkan terdapat 100 lebih kasus MERS di Korea Selatan dengan 2.000 diantaranya masuk karantina.

Symantec Security Response baru-baru ini menemukan kampanye malware yang berupaya mencari keuntungan dari wabah MERS untuk menarik perhatian sasarannya. Symantec mengumpulkan sampel berbahaya dari sumber-sumber eksternal.

Malware ini telah merebak melalui e-mail dan berbentuk file.exe sederhana yang tampak seperti dokumen Microsoft Word. Nama file tertulis dalam bahasa Korea yang berarti, “Daftar rumah sakit dan pasien terinfeksi MERS.docx.exe”.

Selama menganalisis sampel, Symantec mengkonfirmasi bahwa ini bukan ancaman baru melainkan pengunduh sederhana yang dikenal sebagai Trojan.Swort. Riset Symantec menemukan host jarak jauh yang dikonfigurasi oleh malware ini tidak menanggapi.

Ini bukan pertama kali para penyerang menggunakan wabah penyakit sebagai sarana mendompleng. Tahun lalu, mereka menggunakan tema Virus Ebola sebagai umpan malware. Modusnya, para penyerang menggunakan berita-berita besar untuk menipu agar pengguna membuka lampiran atau link berbahaya itu.

Symantec menyarankan semua pengguna untuk mewaspadai e-mail yang tidak dikenal, tak diharapkan, atau mencurigakan. Jika ragu, jangan mengklik atau membuka lampiran atau link dalam pesan tersebut.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper