Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Panitia Seleksi Calon Anggota KRT-BRTI Basuki Yusuf Iskandar mengakui dua pengurus Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) masuk dalam panitia seleksi.
Kedua pengurus itu adalah Ketua Umum Setyanto P. Santosa dan Ketua Hubungan Internasional Koesmarihati—sebelum pergantian pengurusan.
Basuki mengatakan kedua tokoh itu dipilih berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka soal regulasi telekomunikasi.
“Ya benar melibatkan Pak Setyanto. Kalau Bu Koes sebagai pribadi. Beliau kan sudah lama sekali pensiun dari Telkomsel,” katanya lewat pesan singkat.
Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika dinilai melanggar azas kepatutan dalam proses seleksi anggota Komite Regulasi Telekomunikasi Badan Regulasi Telekomunikasi Indonedia (KRT-BRTI) karena melibatkan pelaku industri dalam proses seleksi.
Saat dikonfirmasi, Koesmarihati tidak membantah bila dirinya memang dilibatkan dalam seleksi anggota BRTI. Namun, dia menolak dinilai melanggar kepatutan dan norma.
“Saya memang termasuk Tim Penilai. Saya kan mantan anggota BRTI dan selama ini sering jadi narasumber Kemkominfo. Anggota Mastel juga tidak selalu dari kalangan bisnis,” kata mantan Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ini.
Dia mengaku ditunjuk secara resmi lewat Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika. Kendati begitu, dia tidak mengetahui dengan pasti dasar penunjukan Kemkominfo.
“Tidak tahu apa [alasannya]. Tapi bisa juga iya [karena anggota Mastel],” ujarnya.
Sementara itu, Taufik Hasan turut mengonfirmasi bila dirinya termasuk satu dari delapan nama peserta yang lolos seleksi tahap akhir untuk diserahkan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
“Nanti Menteri akan memilih lima atau enam nama,” katanya saat dihubungi, Selasa.
Namun, mantan pejabat PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menolak pelolosan itu karena jasa Setyanto dan Koesmarihati.
Menurutnya, keduanya bukan penentu dalam pemilihan.
Taufik juga menolak pandangan yang melarang sosok berlatar belakang industri masuk BRTI. Dia mengaku telah mengundurkan diri dari perusahaannya dan dituangkan dalam pernyataan bermaterai.
“Toh ada preseden sewaktu Bu Koes jadi anggota BRTI. Beliau juga dulu orang industri,” kata Anggota Badan Profesi Mastel di era kepemimpinan Setyanto ini.
Taufik justru menilai BRTI membutuhkan keberadaan mantan pebisnis. Pasalnya, kata dia, mereka lebih mengerti industri sehingga dapat membawa kemajuan sektor tersebut.
“Kalau BRTI sekarang tidak ideal karena hanya diisi birokrat dan akademisi. Mereka kurang bisa menghayati industri,” ujarnya.
Basuki sendiri tidak membalas ketika Bisnis.com mengonfirmasi nama-nama yang disebutkan tadi.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menolak berkomentar mengenai nama-nama anggota BRTI pilihannya.
“Minggu ini saya umumkan,” katanya singkat usai acara lokakarya di Kantor Kemkominfo, Selasa.
S