JAKARTA, Bisnis.com— Sebuah studi baru yang dirilis hari ini oleh CA Technologies mengungkapkan 82% dari perusahaan di Asia Pasifik dan Jepang (APJ) sudah memiliki atau berencana untuk mengadopsi strategi DevOps, naik 12 poin dari angka tahun lalu sebesar 70%.
DevOps adalah metodologi yang membantu kolaborasi antara tim yang membuat dan menguji aplikasi (Dev) dengan orang-orang yang memelihara aplikasi tersebut dalam lingkungan produksi (Ops).
Vanson Bourne melakukan survey terhadap 1.425 pegawai senior TI dan pemimpin bisnis di seluruh dunia, termasuk 650 responden dari enam negara APJ: Australia, China, India, Jepang, Singapura dan Korea Selatan.
Menurut penelitian, 78% sampai 90% dari responden, yang telah atau berencana untuk mengimplementasikan DevOps, melaporkan bahwa mereka telah melihat atau mengharapkan untuk memperoleh manfaat bisnis dari usaha DevOps yang mereka kerjakan.
Manfaat ini termasuk kemampuan untuk memperluas ketersediaan perangkat lunak di lebih banyak platform (dikutip oleh 90% responden), peningkatan kerja sama antar departemen (88%), pengurangan waktu yang dihabiskan untuk memperbaiki dan memelihara aplikasi (88%), peningkatan jumlah pelanggan (87%) dan pendapatan (78%).
"DevOps adalah metodologi penting bagi perusahaan dalam aplikasi ekonomi saat ini. Hal yang membesarkan hati melihat sebagian besar bisnis APJ mengambil pelajaran dan menuai keuntungan bisnis yang nyata," kata Ashok Vasan, wakil presiden, pengiriman aplikasi, Asia Pasifik & Jepang, CA Technologies.