Google: Pola Iklan Digital di RI Mulai Bergeser

Sanjey Maltya
Kamis, 15 Januari 2015 | 17:48 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Raksasa internet, aplikasi dan konten global, Google Inc menyatakan pola iklan audio-visual dunia maya Indonesia telah bergeser menjadi lebih strategis dengan metodologi branding yang unik.

Country Director Google Indonesia Rudy Ramawy mengemukakan masyarakat dunia maya Indonesia bersifat mellow-dramatis. "Terbukti dari iklan LINE-AADC [Ada Apa Dengan CInta] melejit pesat," jelasnya saat ditemui Bisnis.com, Kamis (15/1).

Meski demikian, lanjutnya, iklan tersebut hanya terurut dalam posisi ketiga dalam 10 iklan terpopuler di YouTube sepanjang 2014. Sementara posisi pertama diduduki oleh iklan Nike Footbal yang mempertontonkan aksi Ronaldo, Neymar Jr., Rooney, Zlatan, dan Iniesta.

"Posisi ketiga ditempati Ooredoo dengan iklannya, Simply Do Wonders: The Full Story yang menampilkan Leo Messi."

Rudy menjelaskan secara umum, iklan video digital mengadopsi konsep story-telling atau bahkan story-building yang notabene lebih kompleks dan episodik. Sehingga durasi, bukan lagi sesuatu yang pakem.

"Detik untuk menampilkan produk dan merek unggulan tak lagi efektif. Masyarakat digital ingin sesuatu yang lebih smooth seperti yang dilakukan Chevrolet dengan Gelombang Kenangan yang bertengger di urutan ke delapan. Kisah tak selesai akan membuat pengakses penasaran."

Menurutnya, ada empat pola engagement alias keterlibatan pengakses dalam iklan yang dipublikasi korporasi dalam iklan video dunia maya. Pertama, pengakses menonton ulang iklan yang disisipkan. Kedua, pengakses bersedia membagi URL maupun link video tersebut.

"Sedang yang ketiga bisa ditilik dari komen terhadap video terunggah. Keempat, dan yang paling diakui, adalah munculnya versi parodi dari iklan tersebut. Ini artinya masyarakat digital benar-benar pay attention terhadap konsepsi video."

Bagi pihak yang ingin mengonsep iklan dunia maya, Rudy merekomendasikan penyusunan materi dengan mempertimbangkan tiga hal, yakni sisi humor, story-telling dan menyentuh aspek keluarga maupun komunitas.

"Dan yang peling penting, kisah tersebut riil dan jujur alias merupakan kisah nyata benefit dari brand, seperti yang dilakukan Clean & Clear dengan Me VS My Skin."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sanjey Maltya
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper