Harrisma Informatika Target Pendapatan US$216 juta

Sanjey Maltya
Selasa, 18 November 2014 | 19:49 WIB
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Distributor produk TIK lokal PT Harrisma Informatika Jaya menargetkan pendapatan 2015 naik 25%-30% menjadi minimal US$216,12 juta. Per Oktober 2014, perseroan telah merealisasikan pendapatan periode berjalan berkisar USS$166,12 juta.

Presiden Direktur Harrisma Informatika Jaya Yansen Setiawan mengatakan untuk merealisasikan target pendapatan tersebut, perseroan akan memboyong dua merek TIK dalam portofolio produknya sebelum akhir tahun ini.

"Selain itu, kini kami terkonsentrasi ke auto-id (otomatisasi identifikasi) untuk segmen ritel, warehouse [pergudangan], manufaktur, dan logistik. Tahun depan akan boyong satu vendor auto-id berdarah Amerika-Jepang," jelas Yansen yang ditemui Bisnis.com di sela acara Harrisma Techday '14 Kamis (13/11/2014).

Katanya, saat ini perseroan mengusung tiga lini bisnis yakni: distribusi produk yang berkontribusi sekitar 50% terhadap pendapatan; bisnis solusi (40%); dan layanan konsultasi TIK (10%).

"Tahun depan selain target pendapatan menggelembung, kami menargetkan kontribusi lini distribusi akan naik menjadi 60%," ucapnya.

Menurutnya, saat ini perseroan mendukung sektor TIK klien dari pelbagai bidang industri selayak financial service industry (FSI: BCA, Danamon, Mandiri), industri migas (minyak dan gas: Chevron, Exxonmobil, Pertamina), telekomunikasi (Telkom-Telkomsel, Indosat, Smart Telecom), manufaktur (Unilever, Sharp, P&G) dan otomotif (Toyota-Astra, TRAC, Indomobil), edukasi (UPH, Ukrida, Unhas), media (Metranet), ritel (Ramayana), bahkan pemerintah (PLN, Jasaraharja, Kemkominfo, Kemenkeu, Kemenag, Kemdiknas).

Nama-nama yang tak lagi asing tersebut, menurut Yansen, diisi dengan 15 portofolio produk first tier (level atas) yakni: HP; Cisco; FujiXerox; Acer; Motorola; Brother; Panasonic; Apple; Citrix; Sophos; Adtran; Wyse; Ruckkus; Ipanema; dan Symantec.

Meski demikian, merek yang berkontribusi terbesar terhadap pendapatan adalah Motorola dan Honeywell yakni sekitar 30%-40%.

Demi menggenjot target tersebut, perseroan juga fokus terhadap sisi after-sales service (layanan purna-jual). Saat ini, perseroan memiliki 33 service center yang tersebar di seluruh wilayah nusantara.

Tak hanya mendukung entitas bisnis makro, ke depan perseroan privat ini juga ingin penetrasi lebih dalam ke segmen usaha mikro-kecil dan menengah (UMKM). "Saat ini kontribusi segmen UMKM sekitar 10%-20%. Pada 2016 mendatang, ditarget menjadi 30%-40%," ucap Yansen.

Menurutnya, pasar Indonesia saat ini mirip dengan pasar Jepang 20 tahun lalu. "Saat itu Jepang bertumbuh sangat cepat, sehingga Indonesia saat ini bisa dikategorikan sangat potensial. Ke depan, perseroan berharap pemerintah melonggarkan perizinan usaha sehingga bisnis di nusantara bisa ter-eskalasi dengan baik."

Di sela acara ekshibisi yang menghadirkan hiburan berbasis solusi TIK tersebut, Yansen menganugerahi penghargaan terhadap anggota enam vendor global dengan kontribusi terbesar yakni: Sales Director Asia-Pacific Honeywell Jay Cho; GM ASEAN Printer Channel FujiXerox Vincent Sim; Sales Manager Regional Thailand & Indochina Motorola Siwaj Rojanatemsak; President Director Brother Yuchi Suzuki; Assistant President Panasonic Gobel Indonesia Akira Miyajima; dan President Director NEC Indonesia Takayuki Kano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sanjey Maltya
Editor : Sepudin Zuhri
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper