XL Gelar 4G-LTE di Frekuensi 1.800 MHz Kuartal II/2015

Sanjey Maltya
Selasa, 28 Oktober 2014 | 17:35 WIB
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA--Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) menargetkan layanan telekomunikasi seluler generasi keempat 4G-LTE (long-term evolution) bakal diluncurkan paling lambat pertengahan tahun depan, setelah merampungkan integrasi terhadap Axis.
 
Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan layanan 4G-LTE yang digelar perseroan akan diluncurkan paling lambat kuartal II/2015.
 
"Paling lambat pertengahan 2015 mengingat kami masih mempunyai tiga pekerjaan utama dalam integrasi terhadap Axis pasca-akuisisi," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Senin (27/10).
 
Ketiga pekerjaan utama yang dimaksud Hasnul adalah migrasi sistem registrasi pelanggan alias home location register (HLR), migrasi billing system, dan migrasi trafik yang saat ini sudah selesai 100%. "Secara keseluruhan, proses integrasi sudah 95%. Akhir 2014 ditarget selesai 100%."
 
Ketika ditanya prioritas secara geografis, dia menjelaskan akan mengutamakan penggelaran 4G-LTE untuk wilayah yang sudah memiliki permintaan terhadap layanan tersebut meski saat ini perseroan masih melakukan studi dalam penentuan prioritas.
 
"Sedangkan untuk mengembangkan permintaan dalam pasar, dibutuhkan pula kerjasama dengan penyedia baik handset maupun aplikasi sehingga dapat dibangun ekosistem industri yang sesuai," ucapnya.
 
Menyoal investasi, Hasnul mengakui totalnya masih dihitung dalam proses dimensioning (dimensi) sesuai hasil studi yang juga belum rampung, sehingga belum dapat ditentukan.
 
Memang sebelumnya, XL Axiata mendapatkan dana segar dari hasil penjualan 3.500 menara miliknya senilai Rp5,6 triliun kepada PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Kepada Bisnis, Hasnus menjelaskan pembayaran atas penjualan ditenggat selesai akhir 2014 dan digunakan untuk membayar hutang perseroan, meski prioritas dan alokasi pembayarannya belum ditentukan.
 
Dia menjelaskan, layanan 4G-LTE akan digelar melalui spektrum milik perseroan sebesar 22,5 megahertz (MHz) pada frekuensi 1.800 MHz. Padahal, beberapa waktu lalu Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengungkapkan konvergensi frekuensi 1.800 MHz kepada teknologi netral, baru diharapkan tuntas pada awal 2016.
 
Anggota Komite BRTI Ridwan Effendi sebelumnya berucap konvergensi frekuensi tersebut tidak mungkin dilakukan sebelum penataan frekuensi dilakukan. Di samping penataan, diperlukan pula regulasi baru tentang interkoneksi mengingat Permen Kemkominfo 8/2006 tentang Interkoneksi masih menganut teknis teknologi berbasis time division multiplex (TDM).
 
"Sudah ada kesepakatan tidak tertulis dari para operator pemegang spektrum  frekuensi 1.800 MHz untuk ditata ulang. Namun berhubung pengguna 2G dalam frekuensi ini sangat banyak, sebelum dimatikan untuk dikonversi harus ada pengalihan trafik. Kemungkinan ke frekuensi 800 MHz," jelasnya kepada Bisnis.
 
Per semester I/2014, XL Axiata mencatat pendapatan data perseroan meningkat hingga 42% menjadi Rp2,9 triliun dari periode sama tahun lalu hanya Rp2,04 triliun. Sementara pendapatan total perseroan meningkat 12% menjadi Rp11,59 triliun dari periode sama tahun lalu Rp10,29 triliun.
 
Sedang average revenue per user (ARPU) gabungan pelanggan pra-bayar dan pascabayar perseroan tercatat sebesar Rp24.000 dengan total pelanggan sejumlah 62,9 juta.
 
Jumlah base transceiver station (BTS) perseroan tercatat sebesar 48.354 unit dengan komposisi 32.635 BTS 2G dan 15.719 BTS 3G.
 
 
 
Kepemilikan Frekuensi 1.800 MHz Operator
 
Telkomsel : 22,5 MHz
XL : 22,5 MHz
Indosat : 20 MHz
Tri : 10 MHz
 
Sumber: Berbagai sumber, diolah 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sanjey Maltya
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper