Bisnis.com, JAKARTA--Anak perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) mengoperasikan layanan 3G pertama di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini.
Menurut direksi perseroan, hal ini untuk mempercepat akselerasi pembangunan di berbagai sektor di seluruh Indonesia.
Direktur Network Telkomsel Abdus Somad Arief mengatakan akselerasi pembangunan sejatinya bisa dilakukan melalui ketersediaan informasi melalui teknologi komunikasi dan informasi (TIK).
"Kami juga berharap ketersediaan 3G di perbatasan tersebut mampu menunjang pelbagai kegiatan operasional rekan tentara nasional Indonesia (TNI)," jelasnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (14/10).
Awal mula 2005 di Papua, Telkomsel hanya memiliki 3 base transceiver station (BTS) yakni 2 BTS 2G dan 1 BTS 3G yang meliputi kampung Skow, Wutung, hingga ke perbatasan.
Adapun per September 2014, perseroan telah membangun sekitar 670 BTS di Maluku hingga Papua, dan terus berencana menambah jumlah tersebut.
Sedangkan pelanggan, dalam periode sama perseroan juga mencatat pertumbuhan 14% dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi sekitar 4 juta pelanggan.
Menurut komposisi, 1,3 juta pelanggan berada di Jayapura. Jumlah pelanggan data juga berkembang menjadi 1,8 juta dari jumlah total tersebut.
Ditilik secara nasional, saat ini operator seluler dengan jumlah pelanggan mencapai 138 juta tersebut memiliki lebih dari 80.000 BTS, 369 broadband city, serta 413 GraPARI di seluruh Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
