Facebook Klaim Banyak Orang di China Menanti Kehadirannya

Samdysara Saragih
Jumat, 12 September 2014 | 11:36 WIB
Bagikan

Bisnis.com, BEIJING – Facebook masih penasaran dengan pasar China. Klop, banyak juga orang di sana yang ingin bergabung dengan media sosial terbesar di dunia yang dilarang pemerintah negara tersebut.

Wakil Presiden Facebook Vaughan Smith mengakui dia sering ditanyai oleh warga setempat ihwal kehadiran Facebook di China.  “Mereka datang kepada saya dan berkata, ‘Hey, kapan Facebook datang ke China?’,” ujarnya di acara World Economic Forum di Tianjin, China, Kamis (11/9/2014).

Sejak 2009, Facebook hanya dapat diakses di China melalu layanan proxy yang menerobos sensor pemerintah. Dalam acara yang sama, Menteri Urusan Siber China Lu Wei mengatakan kepada sebuah media pemerintah bahwa Facebook tidak bisa lagi “lolos akses” dalam waktu dekat.

Sebelum melantai di bursa pada 2012, media sosial bentukan Mark Zuckerberg itu mengungkapkan bahwa kompleksitas aturan mencegah mereka masuk ke China. Padahal Negeri Panda merupakan negara dengan pengguna Internet terbesar sejagat.

Setelah sambutannya kemarin, Smith menolak untuk berkomentar mengenai apakah Facebook masih berpeluang memasuki China. Dia juga mengakui tidak mengetahui pernyataan Lu yang dikutip media setempat.

Pemerintah China tidak hanya melarang Facebook, tapi juga layanan populer lain seperti Twitter, Google, dan Youtube—yang kebetulan berasal dari Amerika Serikat.

Di bawah Presiden Xi Jinping, China semakin ketat mengontrol Internet dengan memblokir situs yang mengandung pornografi, judi, ataupun konten yang kritis terhadap Partai Komunis China yang berkuasa sejak 1949. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor :
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper