Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berbagi, banyak aksi komunitas sosial bermunculan di Indonesia. Salah satu bentuk aksi sosial yang sedang berkembang dalam satu hingga 2 tahun terakhir ini ialah crowd funding dan crowd sourcing.
Berbeda dengan komunitas sosial yang biasanya lebih spesifik pada satu tematik tertentu, crowd funding mengumpulkan dukungan dari publik baik berupa dana maupun benda untuk membantu berbagai komunitas atau aksi sosial yang membutuhkan.
Alissa Wahid, Penggerak Aksi Sosial untuk Kemanusiaan, Pendidikan, Gender, dan Pluralisme, menuturkan banyak masyarakat kelas menengah di Indonesia yang saat ini ingin menyumbang sesuatu untuk kehidupan sosial.
“Mereka ingin berkontribusi, tapi tidak dalam bentuk tenaga tetapi berkontribusi dalam bentuk uang. Di sisi lain banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan. Melalui crowd funding ini, ketemu antara kebutuhan masyarakat dengan masyarakat yang bersedia membantu,” tuturnya.
Dalam crowd funding, media sosial memegang peranan penting untuk menyebarluaskan aksi sosial yang akan dijalankan sehingga tidak lagi membutuhkan proposal.
Namun, hal paling utama yang harus dijaga untuk mengembangkan aksi sosial ini ialah membangun kepercayaan masyarakat. Salah satunya dengan menggandeng tokoh terkenal yang memiliki integritas.
Di samping itu, harus selalu menjaga komunikasi dan interaksi dengan publik yang membantu dan komunitas sosial yang dibantu sehingga semua pihak merasa memiliki.
“Perlu hubungan yang baik dan banyak dengan berbagai pihak, komunitas tokoh publik yang mau dilibatkan dan harus ekspan, kalau ngga crowd fundingnya akan berhenti jika hanya kerja sama dengan satu atau dua pihak,” tuturnya.
Hal yang tidak kalah penting ialah transparansi sehingga masyarakat percaya bahwa dana yang mereka berikan tersebut benar-benar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
