Bisnis.com, JAKARTA – Kofax, penyedia solusi teknologi informasi asal Amerika Serikat, berniat mengekspansi pasar Indonesia dengan produk mobile data capture.
Errol Mascarenhas, SVP Penjualan Software dan Solusi Kofax Asia Pasifik, mengatakan Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial di kawasan yang ditanganinya.
“Kami akan terus ekspansi ke negeri ini,” katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Kofak merupakan penyedia software dan solusi untuk kegiatan bisnis dan pemerintahan. Portofolio produknya meliputi multichannel capture (MCC), bussiness process management (BMP), analytics, dan data integration.
MCC merupakan produk unggulan dari vendor yang berbasis di California tersebut. Software tersebut digunakan untuk meng-capture dokumen dalam proses administrasi.
Menurut Errol, Kofak merupakan pemimpin pasar MCC global. “Pangsa pasar kami mencapai 15%,” katanya.
Di Indonesia, MCC juga merupakan penyumbang terbesar untuk pendapatan perusahaan.
Shaukat Ali, Manajer Pemasaran Kofax Indonesia, mengatakan sebanyak 80% pelanggannya menggunakan portofolio produk tersebut.
Selama ini, software tersebut digunakan melalui perangkat komputer dekstop.
Namun, lanjutnya, MCC dapat digunakan dalam platform Android dan iOS di ponsel pintar dan tablet.
Pelanggan Kofax di Tanah Air merupakan lembaga finansial dan institusi pemerintahan, salah satunya Badan Pusat Statistik.
Dudy Saefuddin Sulaiman, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, mengatakan pihaknya menggunakan software tersebut untuk sensus yang dilakukan pada 2010 dan 2013.
Dengan piranti lunak tersebut, Dudy mengakui pihaknya dapat men-scan dokumen hasil sensus yang dikumpulkan petugas di lapangan dengan lebih cepat.
Untuk sensus berikutnya, pihaknya berencana menggunakan aplikasi mobile karena akan lebih mudah digunakan petugas di lapangan.
“Untuk sekali sensus ada 180.000 ribu petugas. Dengan aplikasi mobile, mereka dapat langsung men-capture dokumen sensus dan mengirimkannya ke database kami,” katanya.