Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah DKI Jakarta berencana memasang 3.000 kamera CCTV di tempat-tempat umum untuk memantau keamanan Ibu Kota. Namun, pebisnis menilai jumlah tersebut masih kurang memadai.
Sanny Suharli, Chairman Professtama Group—distributor perangkat teknologi keamanan—menilai 3.000 CCTV masih sangat kurang.
“Itu masih sedikit. Di Shanghai saja sampai 2 juta CCTV,” katanya, Selasa (26/8/2014).
Dia mengatakan di kota terbesar kedua di China tersebut, kriminalitas berhasil dikurangi karena pengawasan berlangsung selama 24 jam. Setiap aktivitas warga berada di bawah pantauan kamera sehingga niat jahat diminimalkan.
Professtama merupakan distributor perangkat teknologi keamanan—yang meliputi kamera CCTV, detektor, dan alarm—dari vendor-vendor seperti Samsung Techwin, American Dynamic, Gilardoni.
Pada Senin (18/8), pemerintah DKI mengatakan kamera CCTV yang dipasang di Jakarta rencananya tidak hanya digunakan untuk memantau keamanan, melainkan juga untuk memonitor keamanan dan penanganan pascabencana.