Bisnis.com, JAKARTA - Smartfren mengklaim alokasi spektrum selebar 30 MHz di 2,3 GHz sudah tepat karena nilainya setara dengan yang dipakai perusahaan di 1.900 MHz..
Direktur Teknologi dan Jaringan PT Smartfren Telecom Tbk. Merza Fachys mengatakan frekuensi 1.900 MHz merupakan teknologi frequency divison duplex (FDD), sedangkan 2,1 GHz adalah teknologi time division duplex (TDD). Di 1.900 MHz, operator ini memang hanya menempati spektrum 7 MHz kali dua.
Namun, pemindahan frekuensi ke 2,3 GHz ini membutuhkan dana yang sangat besar. Selain itu, dia menegaskan alokasi 30 MHz di 2,1 GHz sebenarnya setara dengan yang saat ini ditempati Smartfren di 1.900 MHz.
Menurut Merza, Smartfren sebenanya hanya membutuhkan 27,5 MHz di tempat baru. Namun, karena penggunaan frekuensi harus sepaket, pemerintah menggenapinya menjadi 30 MHz.
Menurutnya, semakin tinggi frekuensi, disefisiensinya juga semakin besar. Frekuensi 1.900 MHz misalnya, dinilai lebih efisien sampai 40% ketimbang 2,3 GHz. Dengan demikian, untuk melayani pelanggan dengan trafik yang sama, dibutuhkan lebar spektrum yang berbeda di kedua tempat tersebut.
Kendati sudah mendapat lampu hijau dari pemerintah untuk migrasi ke 2,3 GHz, Merza mengaku belum mengambil langkah-langkah khusus. Pihaknya memilih menunggu pemerintah meresmikan rancangan peraturan menteri yang sedang digarap Kementerian Komunikasi dan Informatika.