Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pengembangan infrastruktur pitalebar (broadband) yang diusung lewat program Indonesia Broadband Plan diperkirakan membutuhkan anggaran Rp278 triliun.
Dalam dokumen Indonesia Broadband Plan (IBP) 2014-2019 disebutkan rencana ini terdiri dari enam proyek unggulan dan lima sektor prioritas.
Adapun proyek tersebut adalah pembangunan serat optik lewat program Palapa Ring, infrastruktur pipa bersama (ducting), konektivitas nirkabel untuk perdesaan, jaringan dan pusat data pemerintah terpadu, reformasi kewajiban pelayanan universal, dan pengembangan sumber daya manusia dan industri teknologi informasi nasional.
Sementara itu, sektor yang akan menjadi prioritas adalah e-pemerintah, e-kesehatan, e-pendidikan, e-logistik, dan e-pengadaan.
Proyek pengembangan SDM dan industri TIK mendapat porsi anggaran paling besar yang mencapai Rp135 triliun. Sektor lain yang membutuhkan dana besar adalah e-pengadaan sebanyak Rp87 triliun, e-pemerintah yang mencapai Rp35 triliun, dan pembangunan Palapa Ring yang membutuhkan anggaran Rp14 triliun.
Kasubdit Pos, Telekomunikasi dan Informatika Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Mira Tayyiba mengatakan kebutuhan dana tersebut tidak hanya akan dipenuhi lewat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), tetapi juga mengandalkan kontribusi perusahaan swasta dan badan usaha milik negara (BUMN).
“APBN yang akan digunakan juga berasal dari lintas Kementerian,” ujarnya, Rabu (18/6/2014).