Perusahaan Ini Tawarkan Teknologi Air Bersih di Atas Kapal

Anggara Pernando
Selasa, 10 Juni 2014 | 03:20 WIB
Karena bentuknya kapal laut maka tidak perlu untuk melakukan pembebasan lahan yang terkenal lama dan mahal. /bisnis.com
Karena bentuknya kapal laut maka tidak perlu untuk melakukan pembebasan lahan yang terkenal lama dan mahal. /bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Seringnya pembebasan lahan menjadi masalah dalam proyek pengolahan limbah cair, pengadaan air bersih diatas kapal ditawarkan menjadi alternatif oleh Norwegia.

Hal ini disampaikan oleh Sigmun Larsen, CEO Environor, perusahaan dari Norwegia dalam diskusi penyedian air bersih Indonesia-Norwegia di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Menurut Sigmun pembangunan pengolahan limbah menggunakan kapal laut akan lebih hemat hingga 70% biaya konstruksi dibandingkan dengan pengolahan berkapasitas sama di darat.

Ia juga mengklaim total biaya keseluruhan untuk kapasitas kapal berukuran bobot mati 40.000 ton selama 20 tahun yang mampu mengolah limbah sebanyak 2.100 meter kubik per jam, dari pembangunan hingga pengelolaan hanya menghabiskan US$167 juta.

Angka ini jauh lebih murah jika membangun pengolahan limbah di darat yang akan menghabiskan biaya 180 juta dolar Amerika. Teknologi ini diklaim lebih murah oleh Sigmun dikarenakan energi untuk kapal dipenuhi dengan mengandalkan biogas yang dihasilkan pengolahan untuk kemudian diubah menjadi energi listrik penggerak mesin pengolahan limbah.

Sigmun juga mengklaim teknologi yang dibawanya memeliki banyak kelebihan, seperti karena bentuknya kapal laut maka tidak perlu untuk melakukan pembebasan lahan yang terkenal lama dan mahal. Selain itu kapal dapat mempermudah mobilitas peralatan pengolahan ini. Sehingga jika terjadi kekeringan di daerah-daerah kepulauan yang jauh, kapal ini dapat menjangkaunya.

Ia juga mengklaim karena bentuknya kapal maka pembangunannya dapat dibuat lebih murah dengan memilih pembangunan di galangan kapal negara berkembang yang upah dan harga bahan bakunya lebih murah. "Saat ini 90% air limbah dibuang langsung tanpa diolah cukup layak," tutur Sigmun.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper