Bisnis.com, JAKARTA - Peluang Apple Inc. untuk mengakusisi salah satu divisi Renesas Electronic semakin mengecil setelah Synaptics menawarkan harga yang lebih tinggi.
Divisi dengan nama Renesas SP Driver tersebut telah diincar Apple sejak April 2014 dengan penawaran senilai 50 miliar yen, atau setara dengan US$479 juta.
Penawaran tersebut dilayangkan Apple untuk saham Renesas sebesar 55% pada divisi tersebut. Sementara itu, 45% sisanya dipegang oleh Sharp dan Powerchip.
Reuters pada Selasa (27/5/2014) melaporkan bila Renesas sepertinya akan menjual saham miliknya ke Synaptics. Pasalnya, negosiasi penjualan antara Renesas dan Apple tidak ada perkembangan signifikan.
Padahal, Apple sangat menginginkan akuisisi tersebut berjalan mulus. Pasalnya, chip dari Renesas SP Driver digunakan pada layar iPhone untuk mendongkrak kualitas layar dan ketahanan baterai.
Laporan dari Nikkei, seperti dikutip dari Macrumors.com pada Selasa (27/5/2014) menunjukkan bila rencana akuisisi antara Apple dan Renesas masih terus berlanjut. Hanya saja, tawaran Apple dinilai masih rendah dari yang diharapkan Renesas. Laporan tersebut memprediksi bila skema 55% saham Renesas kemungkinan akan dimiliki oleh Synaptics dan Apple.
Namun, Reuters mengabarkan Renesas akan memotong harga bagi Apple bila rencana akuisisi antara Renesas dan Synaptics berjalan mulus.
Bisnis.com mencatat rencana Apple untuk mengakuisisi Renesas SP Driver menunjukkan bila perusahaan yang berbasis di Cupertino, California tersebut ingin mensuplai bahan baku produksi dari anak usaha miliknya.
Misalnya, Apple telah sepakat untuk membuat layar berteknologi Sapphire Glass dari GT Advanced Technologies. Pasalnya, Apple pernah mendapatkan tekanan dari aktivis lingkungan dan perdamaian soal pasokan tantalum dari daerah tambang di Afrika yang dekat dengan daerah konflik.
Namun, Apple kemudian memastikan bila tantalum yang dipasok oleh pihak ketiga tersebut tidak berhubungan dengan konflik yang tengah berlangsung.
Belum lagi soal temuan pekerja di bawah umur yang ditemukan di salah satu pemasoknya yang berakibat Apple memutus kontrak dengan pemasok tersebut. Alhasil, Apple memperketat standar bagi pemasok pihak ketiga sembari ingin mendapatkan suplai bahan baku dari anak usaha sendiri.