Bisnis.com, JAKARTA—Pasar negara berkembang diprediksi bakal menjadi mayoritas penghasil data pada 2020 didorong oleh perkembangan teknologi nirkabel, produk cerdas dan software-defined businessess.
Hasil penelitian EMC Corporation yang bekerja sama dengan International Data Corporation (IDC) menyebutkan 60% data dalam digital universe saat ini diperoleh dari pasar negara berkembang seperti Jerman, Jepang dan Amerika Serikat. Namun 6 tahun mendatang, presentase ini bakal berbalik.
Penelitian ini juga menyingkapkan pertumbuhan kapasitas penyimpanan (storage) yang tersedia di dunia jauh lebih lamban dibandingkan dengan pertumbuhan digital universe.
Pada 2012 kapasitas penyimpanan hanya dapat menyimpan 33% data digital universe. Namun pada 2020 data yang dapat disimpan kurang dari 15%, akibat pertumbuhan data yangcepat.
Saat ini, data digital universe tercatat bertumbuh dua kali lipat setiap dua tahun. Data ini kemungkinan bakal bertumbuh sepuluh kali lipat dari 2013 hingga 2020 yakni, dari 4,4 triliun gigabyte menjadi 44 triliun gigabyte.
Beruntungnya, kebanyakan data dari digital universe tersebut bersifat sementara dan tidak membutuhkan penyimpanan. Adapun contoh data yang tidak membutuhkan penyimpanan adalah yang berasal dari permainan seperti XboxOne dan TV digital