Bisnis.com, JAKARTA -- Implementasi uang elektronik oleh operator telekomunikasi dinilai bisa menurunkan turn rate atau intensitas perpindahan pelanggan dari satu operator ke operator lain.
Presiden Direktur dan CEO PT Indosat Tbk Alexander Rusli mengatakan saat ini turn rate industri berada di kisaran 15%. Sementara itu, turn rate pelanggan Indosat masih di bawah industri.
Menurutnya, dengan menjadikan nomor seluler sekaligus sebagai akun e-money, maka hal ini akan membuat pelanggan berpikir ulang untuk pindah ke operator lain.
"Kalau nomornya ada duitnya kan orang jadi males pindah," ujarnya, Senin (21/4/2014).
Dia melanjutkan, layanan uang elektronik saat ini masih baru bagi operator. Pihaknya juga belum mematok target keuntungan dari layanan ini.
Pasalnya, operator masih harus membangun ekosistem dan mengedukasi pasar agar mau menggunakan uang elektronik.
Kendati demikian, dia optimistis layanan ini akan menjadi tambahan pendapatan bagi operator.
Indosat saat ini mengandalkan aplikasi Dompetku untuk menggelar layanan e-money.
Dari total pelanggan Dompetku, hanya 1% yang aktif bertransaksi.
Pelanggan aktif ini biasanya menghabiskan Rp1juta per bulan untuk membeli voucher game. Intensitasnya sekitar 3 kali per bulan.
Ke depan, Alexander berharap bisa meningkatkan jumlah pelanggan aktif ini.