Pengelolaan Slot Satelit: Perundingan ISAT-BRI Berjalan Lambat

Rezza Aji Pratama
Selasa, 15 April 2014 | 17:48 WIB
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pembicaraan business to business (B2B) antara Indosat dan Bank Rakyat Indonesia soal pengelolaan slot satelit 150,5 bujur timur berjalan lambat.

Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan lisensi BRI sebagai pengelola satelit masih menjadi kendala.

Pasalnya, Indosat tidak mungkin menyewa transponder ke BRI jika bank pelat merah tersebut hanya memiliki izin telekomunikasi khusus, Telsus.

"Lisensi ini [Telsus] membuat banyak hambatan untuk kerja sama," ujar Alexander usai peluncuran layanan terbaru value added service Indosat, Senin (14/4/2014).

Di sisi lain, Alexander mengatakan pihaknya masih menunggu klarifikasi dalam bentuk pertemuan langsung atau surat tertulis dari pemerintah terkait pemutusan lisensi ini.

Menurut dia, perusahaan merasa sudah memenuhi kewajiban yang diminta Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Klarifikasi ini akan digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya. Tidak menutup kemungkinan Indosat akan menempuh jalur hukum jika pemerintah tidak bisa memenuhi permintaan tersebut.

Menurut Alexander, kehilangan slot 150,5 BT akan membuat Indosat kesulitan menjadikan satelit sebagai entitas bisnis.

Pasalnya, jika harus menyewa transponder untuk kebutuhan eksternal, perusahaan hanya akan mendapatkan margin keuntungan yang sangat tipis.

Apalagi selama ini 70% dari transponder yang dimiliki diperuntukkan bagi pelanggan. Untuk memenuhi kebutuhan internal, Indosat bisa saja menyewa transponder dari pihak lain.

Saat ini Indosat juga telah menjalin komunikasi intensif dengan pelanggan korporasi.

Alexander mengklaim para pelanggan tersebut meminta Indosat untuk memperjuangkan slot satelit.

Menurutnya, sampai saat ini penyewa transponder Indosat mengerti dengan posisi perusahaan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper