Bisnis.com, SINGAPURA - Kemacetan lalu lintas di Jakarta menjadi keuntungan bagi perusahaan penyedia perangkat lunak berbasis awan (cloud) Citrix. Pasalnya perusahaan akan lebih membuka solusi bagi karyawannya untuk bekerja diluar kantor menggunakan perangkat pribadi mereka.
Mark Micallef, Area Vice President, Citrix Asean menjelaskan sebenarnya kemacetan terjadi di semua kota besar di wilayah seperti Manila, Bangkok, Mumbai mengalami hal yang sama seperti Jakarta. Tetapi, justru itulah yang menjadi ceruk pasar penyedia layanan komputasi awan dimana karyawan bisa mengakses data komputer dengan sistem pengamanan berbasis IT.
"Kemacetan juga terjadi di beberapa kota, tetapi saya rasa Indonesia menjadi potensi yang sangat besar. Setiap orang memiliki gadget lebih dari satu," ujarnya disela-sela Customer Experience Demonstration Media Launch di kantor Singapura, Rabu (26/3/2014).
Serbuan perusahaan IT ke Indonesia, lanjutanya, bisa dikatakan berhasil seperti Blackberry disusul Android yang begitu cepat menjamur. Namun Citrix tidak akan menyasar sektor custumer dengan produk perangkat end user tetapi memanfaatkan pengguna perangkat pribadi agar bisa mendukung pekerjaannya.
Dengan komputasi awan, memungkinkan karyawan mengakses data PC kantor ke dalam perangkat pribadi mereka secara persis. Pekerjaan bisa dilakukan di hotel, bandar udara, restoran dan rumah pribadi tanpa harus kebingungan datang ke kantor. "Dengan awan bisa menghemat biaya, produktivitas meningkat, hemat energi, optimalisasi waktu dan ramah lingkungan," ujar Mark.
Perusahaan yang sudah digaet Citrix di Indonesia adalah Bank OCBC NISP, Bussan Auto Finance (BAF). Sedangkan beberapa perusahaan IT yang sudah menggunakan sistem ini diantaranya Lenovo (China), Nikon (Jepang), Olympus (Jepang).