Pasar Desktop Masih Berpeluang Tumbuh

Galih Kurniawan
Kamis, 12 Desember 2013 | 18:48 WIB
/Ilustrasi
/Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com JAKARTA--Pasar desktop di Indonesia diyakini masih bisa tumbuh di tengah gempuran perangkat mobile dalam beberapa tahun terakhir.

"Sekarang memang terjadi perpindahan pengguna ke perangkat mobile termasuk notebook, tapi desktop ternyata masih tumbuh terutama untuk kebutuhan high performance atau industri," ujar Direktur Channel Sales Intel Indonesia Harry K Nugraha di Jakarta, Kamis (12/12/2013).

Menurutnya,  meski Intel memutuskan masuk ke pasar perangkat mobile seperti ponsel pintar dan tablet namun produk desktop tetap mereka jaga. Saat ini mereka memiliki produk desktop NUC yang dengan form factor lebih kecil dari biasanya.

Harry menyebutkan transformasi form factor itu juga telah menjadi bagian dari tren industri komputer saat ini. Selain lebih kecil, katanya, konsumen saat ini juga lebih menyukai produk-produk tipis dan ringkas. "Di tingkat server kami juga sudah punya microsever dengan prosesor Atom."

Dia menambahkan penetrasi komputer di Indonesia saat ini baru mencapai 12%. Kondisi itu pun membuka ruang bagi sejumlah produsen desktop untuk mengembangkan pasar. Penetrasi Internet melalui jaringan broadband, katanya, juga dapat memacu adopsi komputer.

Menurut Harry, berdasarkan penelitian yang dilakukan lembaga riset IDC rata-rata masyarakat Indonesia dapat membeli perangkat komputer dari penghasilan mereka selama 5 pekan. Angka itu lebih baik dibandingkan rarta-rata di Vietnam yang mencapai 10 sampai 12 pekan.

"Yang membedakan adalah infrastruktur. Penetrasi komputer sejalan dengan perkembangan broadband karena orang jadi punya kebutuhan lagi, jadi peluang masih tinggi," katanya.

Dia tidak menampik perkembangan pasar ponsel pintar dan tablet akan memengaruhi pasar desktop. Namun dia meyakini di ranah pengguna bisnis keberadaan desktop untuk menunjang kinerja belum tergantikan oleh perangkat-perangkat tersebut.

Harry mengatakan setiap kehadiran 600 ponsel pintar membutuhkan satu server tambahan, sedangkan setiap 400 tablet baru yang digunakan butuh dukungan satu server baru. "Kebutuhan server naik karena permintaan back end naik, ini bagus buat kami."

Dia menyebutkan Intel juga tetap akan agresif di pasar produk-produk mobile. Keputusan itu dilandasi kondisi pasar gadget yang cukup menjanjikan. Produksi prosesor untuk perangkat mobile, katanya, juga menjadi bukti bagi para mitra Intel akan kehadiran mereka di semua lini. Pihaknya juga berharap dapat mengubah stigma pengguna bahwa Intel tak hanya soal desktop.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Ismail Fahmi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper