Tata Ulang Frekuensi, XL Rampungkan Dokumen Akhir Bulan Ini

Thomas Mola
Minggu, 27 Oktober 2013 | 16:32 WIB
Bagikan

Bisnis.com,  JAKARTA - PT XL Axiata menargetkan seluruh dokumen yang diminta Kominfo terkait dengan konsolidasi dengan PT Axis Telekom Indonesia dapat sebelum akhir bulan ini.

XL telah meminta perpanjangan waktu persiapan kepada pemerintah karena hingga saat ini baru bisa menyelesaikan beberapa dokumen yang dibutuhkan.

Vice President Corporate Communication PT XL Axiata Turina Farouk mengatakan dokumen yang diminta, seperti rencana bisnis 10 tahun ke depan membutuhkan kajian yang detil sehingga telah meminta perpanjangan waktu hingga 27 November 2013. Walaupun demikian, pihaknya menargetkan seluruh dokumen itu dapat selesai pada awal November nanti.

“Kami tentu saja menginginkan itu [dokumen] cepat selesai karena kalau kami cepat selesaikan, Pemerintah juga akan cepat keluarkan keputusan. Namun, hal itu tidak mudah karena sangat detil seperti business planing sehingga kami sangat hati-hati,” ujarnya, Jumat (25/10).

Hingga sejauh ini, tim ad hoc yang dibentuk Kominfo dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sedang menunggu XL melengkapi dokumen. Dokumen yang belum dilengkapi XL antara lain komitmen pembangunan, kondisi existing jaringan serta prediksi bisnis 10 tahun mendatang.

Dokumen lainnya yang juga belum dilengkapi antara lain jumlah aset yang akan terkonsolidasi, data pesaing, nilai transaksi selama 3 tahun terakhir, dan dokumen administrasi lain seperti anggaran dasar dan rencana bisnis perusahaan.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan pihak XL siap mengikuti penataan ulang frekuensi  (rebalancing). Menurutnya, prioritas penataan harus dilakukan untuk 3G guna menghindari interferensi.

“Kami siap mengikuti tata ulang jika memang akan ada. Saya usul yang pertama perlu ditata ulang itu di 2,1 GHz yang selama ini digunakan untuk 3G. Itu dulu (interferensi) yang harus diselesaikan karena kalau tetap ada, tidak efisien penggunannya,” ujarnya.

Setelah interferensi jaringan 3G selesai, penataan selanjutnya ialah frekuensi  1.800 MHz mengingat kemungkinan frekuensi tersebut akan digunakan untuk long term evolution (LTE/4G) sementara kondisi saat ini tidak berdampingan (contigous). 

Lebih lanjut, dari sisi alokasi kepemilikan, Hasnul menegaskan pihaknya berharap dapat memperoleh semua frekuensi milik Axis.

“Tetapi isu tambahan kepemilikan ini kalau XL kan sedang diusahakan dengan membeli Axis. Kita harapkan dengan membeli Axis otomatis dapat frekuensinya,” ujarnya.

Saat ini memiliki frekuensi selebar 7,5 MHz di 900 MHz dan 1.800 MHz, dan 15 MHz di 2,1 GHz. Sementara Axis yang hendak dibeli XL memiliki frekuensi selebar 15 Mhz di 1.800 Mhz dan 10 MHz di 2,1 GHz.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Thomas Mola
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper