Bisnis.com, CIMAHI - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berharap sejumlah pihak ikut terlibat dalam pembenahan pasar animasi nasional melalui pemberian stimulus bagi pelaku industri.
Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi dan Media Desain Kemenparekraf, Harry Waluyo, mengatakan potensi pasar dalam negeri bagi industri animasi sangat besar, akan tetapi belum digarap secara maksimal.
"Dibutuhkan kerja sama semua pihak. Terus terang, saya sendiri baru tahu kalau ada kementerian lain yang juga ikut menggarap industri animasi," katanya usai membuka Baros International Animation Festival di Cimahi, Rabu (23/10).
Saat ini, paparnya, kontribusi industri animasi nasional terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp573 juta atau mencapai 6,9% dengan menampung jumlah tenaga kerja mencapai 11,7 juta orang.
Jumlah pelaku industri juga terus meningkat. Berdasarkan data Kemenparekraf, jumlah animator profesional yang telah terjun secara komersial mencapai 2.000 pelaku dengan 30% di antaranya sudah mapan.
"Ada tiga pilar industi kreatif, komik, animasi dan games. Seiring berjalannya waktu terus berkembang 2D, 3D hingga 4D," ujarnya.
Dia memaparkan Cimahi menjadi bagian rencana nasional dalam mengembangkan industri kreatif berbasis animasi. Menurutnya, festival animasi yang digelar di wilayah ini merupakan kegiatan pertama kalinya di Tanah Air.
Cimahi menjadi salah satu kota yang menegaskan dirinya sebagai kota pusat pengembangan industri animasi. Hal itu ditandai dengan dibangunnya Baros Information Technologi and Creative (BITC).