Bisnis.com, BALIKPAPAN - Telkomvision Area Kalimantan memperluas jaringan agen penjualan voucher untuk pelanggan prabayar guna meningkatkan penetrasi kepada pelanggan yang berada di remote area.
Head of Kalimantan Telkomvision Sakti Dwi Mulyanto mengatakan pelanggan di remote area diarahkan untuk menggunakan layanan voucher yang dikerjasamakan dengan jaringan agen. Hal ini akan mempermudah pelanggan terus mendapatkan layanan Telkomvision sesuai dengan pilihan paketnya.
“Karena kalau kami tidak menyediakan infrastruktur pendukung seperti agen voucher, tentu akan susah juga bagi pelanggan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (3/9/2013).
Dirinya mengaku masih memfokuskan untuk memaintenance pelanggan yang sudah ada agar tetap menggunakan layanan Telkomvision. Saat ini, tercatat ada sekitar 125.000 pelanggan Telkomvision di Kalimantan.
Sebelumnya, Sakti menyebutkan ada revisi target perolehan pelanggan hingga akhir tahun dari 200.000 pelanggan menjadi 190.000 pelanggan. Untuk merealisasikan target tersebut, pihaknya mematok penjualan untuk pelanggan pasca bayar dan pra bayar masing-masing mencapai 5.000 pelanggan baru per bulan. Adapun untuk pertumbuhan pelanggan korporat dipatok sebesar 3.000 pelanggan baru per bulan.
“Saat ini komposisi pelanggan voucher [pra bayar] dan pelanggan abonemen [pasca bayar] fifty fifty. Ada peningkatan di pelanggan voucher karena memang lebih fleksibel,” tukasnya.
Harga yang kompetitif untuk pelanggan pra bayar juga bisa menjadi daya tarik dalam menggenjot angka penjualan. Selain itu, penambahan jumlah channel hingga mencapai 80 buah juga bisa menjadi pemicu terdongkraknya pertumbuhan konsumen.
“Kualitas gambar juga kami tingkatkan dengan kualitas MPEG4. Kalau sudah MPEG4, biasanya gambar tidak berubah kualitasnya kendati yang mengakses cukup banyak. Tercatat sudah ada 32 channel yang berkualitas MPEG4 dari 80 channel yang ada,” tambahnya.
Sakti menambahkan paket konten yang banyak digemari pelanggan yakni paket film dan keluarga. Dirinya menyebutkan pihaknya memang mengubah sasaran konsumen menjadi segmen televisi keluarga. Persaingan yang cukup ketat untuk penyedia televisi berbayar, utamanya di Balikpapan, menjadi salah satu alasan pihaknya membidik segmen yang potensial.
//operator lokal//
Sakti mengaku akan menemui pengusaha operator lokal, atau yang biasa disebut sebagai televisi kabel, untuk membicarakan masalah konten yang sering disiarkan ulang. Pihaknya meminta agar operator lokal menandatangani kerja sama sebelum menyiarkan konten yang dimiliki oleh Telkomvision.
“Tentu tidak semua konten. Kalau konten premium tentu harganya berbeda,” tukasnya.
Hal ini, imbuh Sakti, merupakan permintaan dari para penyedia konten yang bekerja sama dengan Telkomvision. Apabila operator lokal tidak mau bekerja sama, tentunya pihaknya juga melarang konten yang dimiliki Telkomvision untuk tidak disiarkan.
Asosiasi Penyelenggara Multimedia (APMI) sebelumnya juga telah meminta operator lokal kabel tersebut untuk mengikuti aturan yang berlaku seperti harus berbadan hukum atau bekerja sama dengan pemilik hak siar. APMI bahkan telah bekerja sama dengan Bareskrim Polda Kaltim untuk mengawasi operator televisi berlangganan ilegal berpotensi merugikan pemilik hak siar dan pemerintah.