BISNIS.COM, BADUNG - Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara, mendesak kepada industri media untuk terus menjadi pelopor pertumbuhan perekonomian dengan menekan tingginya angka kemiskinan untuk membentuk Indonesia yang lebih maju.
“Industri media harus memiliki format sebagai pendorong perekonomian indoensia diantaranya memerangi kemiskinan,” kata Dahlan saat diskusi bertajuk Membangun Kelompok Media sebagai Pendorong Perekonomian pada Pertemuan Puncak Forum Pemimpin Redaksi se-Indonesia 2013 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis 913/6).
Saat ini, lanjut Dahlan, Indonesia masih memiliki 36 juta penduduk miskin. Dahlan merinci, sedikitnya 130 juta masyarakat yang sudah tidak lagi miskin dan maju yang bertentangan dengan birokrasi negara yang lambat.
Namun dari seluruh penduduk Indonesia juga masih belum banyak yang kaya. Tetapi, mereka yang tidak termasuk miskin itu minimal sudah tidak memikirkan besok makan apa? “Jadi saya katagorikan sudah tidak miskin lagi.”
Dahlan menambahkan ada tiga ciri khas dari mereka ingin serba cepat dan maju, independen dan tidak mau lagi diajak menderita. “Ketiga ciri khas tersebut bertentangan dengan birokrasi negara Indonesia yang lambat. Orang masih berwacana bukan action,” katanya.
Untuk itu, Dahlan berharap kondisi tersebut dalam 5 tahun ke depan bisa berubah. Media harus jadi pelopor dan peletak agenda yang kuat di bidang ini.
Even yang dilaksanakan selama 13 Juni-14 Juni 2013 ini mengusung sejumlah tema, Media Massa dan Cita-Cita Baru Indonesia.
Forum Pemred juga memfokuskan pembicaraan terhadap sejumlah sektor termasuk ketahanan energi, politik, dan infrastruktur.
Selain sedikitnya 200 pemimpin redaksi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Dirut Pertamina Karen Agustiawan, sejumlah pengusaha media dipastikan menghadiri agenda ini. Presiden SBY dijadwalkan menutup agenda ini pada Jumat (15/6). (Steffi Purba)