BISNIS.COM, JAKARTA—Sejumlah perusahaan teknologi global seperti Samsung Electronics Co., Apple Inc., dan Sony Corp. akan mencatat lonjakan penjualan di India, akibat sektor manufaktur negara itu tidak sanggup memenuhi permintaan produk televisi dan telepon pintar.
Pasar produk elektronik dengan pertumbuhan tertinggi di dunia itu memiliki beberapa perusahaan televisi layar datar, namun tidak memiliki perusahaan pembuat telepon seluler maupun semikonduktor dan produk display untuk sejumlah peralatan.
Tahun lalu, negara dengan 1,2 miliar penduduk tersebut membelanjakan US$14,2 miliar untuk telepon pintar dan monitor dari impor, atau 90% dari permintaan, menurut data yang dikeluarkan pemerintah.
Industri teknologi di India tidak sejalan dengan industri peranti lunak yang tahun lalu berkontribusi sebesar 4,7% pada produk domestik bruto yang mencapai US$1,8 triliun.
Meskipun pemerintah berupaya mendukung produk lokal dengan berbagai subsidi, namun hanya perusahaan asing yang menikmati subsidi itu karena teknologinya sangat dibutuhkan, menurut laporan Department Elektronik dan Teknologi Informasi India.
“India sukses dengan peranti lunaknya, namun tidak pernah mengembangkan teknologi yang lebih pintar dan mengabaikan teknologi peranti keras,” ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (28/5/2013).