Apple & Samsung Dipredksi Kalah di Pasar India

Febrany D. A. Putri
Minggu, 14 April 2013 | 15:51 WIB
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA--Apple dan Samsung, dua vendor besar global diprediksi harus mengaku kalah bersaing di pasar ponsel India dari vendor lokal. Apa pasal?

Penyebab utamanya, harga. Sebagai contoh, pertumbuhan penjualan dua vendor lokal yakni Karbon Mobile India Pvt dan Micromax Informatics melesat tajam, didominasi oleh pengguna awal ponsel pintar Pada 2017, pengguna ponsel kedua vendor tersebut mencapai 300 juta.

Di India dengan total 800 juta penduduk dan biaya per hari sekitar US$2, tentunya ponsel murah yang dicari. Karbonn dan Micromax membenderol ponselnya mulai 3.599 rupee dan 3.999 rupee, sementara Apple dan Samsung memberi harga ponsel pintar mereka 26.500 rupee untuk iPhone 4 dan 6.110 rupee untuk Galaxy Y Duos Lite.

Seperti dilansir Bloomberg, sama seperti Indonesia, saat ini India merupakan pasar potensial untuk ponsel pintar.

"Terjadi peningkatan signifikan pada penetrasi Internet dan ponsel pintar. Namun, saya tidak melihat adanya keuntungan bagi vendor global menjual ponsel pintar mahal di India," ujar CEO Micromax Deepak Mehrotra.

Berdasarkan riset IDC, India akan menjadi pasar ponsel ketiga terbesar di dunia pada 2017, setelah China dan Amerika Serikat. Pada kuartal IV/2012, Samsung masih menduduki peringkat pertama pengapalan terbanyak di India, sementara Apple di urutan keenam dengan pengapalan 254.000 iPhone.

Sementara tu, Micromax berada di bawah bayang-bayang Samsung dengan pengapalan 633.000 ponsel pintar pada kuartal yang sama. Karbonn berada di posisi kelima dengan pengapalan 304.000 ponsel pintar. IDC memprediksikan keduanya akan mengalahkan Samsung pada tahun ini.

Hal senada dikemukakan lembaga riset Gartner. Sebanyak 75% pengguna ponsel di India hanya membeli ponsel seharga 2.500 rupee. Namun, persentase ini akan semakin mengecil dengan perpindahan pengguna ponsel fitur ke ponsel pintar. Di sinilah celah Micromax dan Karbon untuk meningkatkan pangsa pasar. (34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Fajar Sidik
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper