BISNIS.COM, JAKARTA—Media penyiaran berperan penting pada 2013 dalam menghadirkan pemimpin bangsa yang memiliki dukungan kuat dari masyarakat.
Untuk itu, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Tifatul Sembiring, lembaga penyiaran harus mampu menghadirkan kepemimpinan nasional yang kokoh guna menjaga bangsa tetap utuh.
“Memasuki tahun politik 2013, banyak tantangan yang dihadapi oleh media penyiaran, karena tahun depan kita akan melewati proses suksesi kepemimpinan nasional,” katanya dalam situs resmi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Rabu (20/3/2013).
Tifatul menyatakan hal tersebut saat bertemu dengan Ketua KPI Pusat Mochamad Riyanto di kantor Kemenkominfo, Selasa (19/3/2013).
Menghadapi tahun politik ini, lanjutnya, sebaiknya media penyiaran dapat lebih arif menyeimbangkan fungsi dan tujuannya, baik sebagai pemberi informasi di masyarakat dan juga ikut memperkukuh integrasi bangsa.
Namun demikian, Tifatul mengingatkan pentingnya media penyiaran bersikap lebih bijak dalam menyebarkan informasi pada masyarakat, karena terkadang berdalih hak publik untuk informasi, semua hal diungkap lewat medium frekuensi.
Mochamad Riyanto sepakat dengan pernyataan Menkominfo, sehingga kini diperlukan kode etik atau platform bersama antar lembaga penyiaran untuk komitmen menjaga keutuhan bangsa yang tergambarkan lewat penyiaran. “Memang selain menyebarkan informasi, penyiaran diselenggarakan dengan tujuan memperkukuh integrasi bangsa,” katanya.
Dalam regulasi yang dibuat KPI juga mengatur tentang penyiaran yang menempatkan diri pada situasi konflik, sehingga tidak menjadi alat yang memecah belah sesama anak bangsa. (ra)